Selasa 29 Nov 2022 01:23 WIB

Pemprov Jatim Kerahkan Tim Kesehatan ke Cianjur

Sejak gempa melanda Cianjur, Pemprov Jatim segera menerjunkan tim pendahulu

Red: Hiru Muhammad
Kendaraan terjebak kemacetam di lokasi terdampak gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/6/2022). Kemacetan tersebut terjadi karena akses jalan yang sempit dan kondisi jalan yang licin akibat hujan  serta banyaknya kendaraan relawan yang hendak memberikan bantuan ke beberapa posko pengungsian. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kendaraan terjebak kemacetam di lokasi terdampak gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/6/2022). Kemacetan tersebut terjadi karena akses jalan yang sempit dan kondisi jalan yang licin akibat hujan serta banyaknya kendaraan relawan yang hendak memberikan bantuan ke beberapa posko pengungsian. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengerahkan tim kesehatan "Disaster Medical Team" (DMT) untuk membantu penanganan medis korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang saat ini sedang kunjungan kerja di Riyadh, Arab Saudi, Senin, menginformasikan Tim DMT yang pertama kali diterjunkan berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Surabaya, yang langsung melakukan pelayanan kesehatan secara mobiledi wilayah Puskesmas Cijedil sejak 26 November lalu.

Baca Juga

"Ini menyusul berdatangan Tim DMT dari RSUD provinsi maupun kabupaten/kota, serta organisasi profesi secara periodik untuk melakukan pelayanan kesehatan dengan membawa perbekalan sesuai hasil Rapid Health Assesment(RHA)," kata dia.

Gubernur Khofifah menjelaskan, sejak gempa melanda Cianjur pada 21 November lalu, Pemprov Jatim segera menerjunkan tim pendahulu yang beranggotakan personel dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Jatim.

Tugas tim pendahulu tersebut melakukan RHA, yaitu memastikan situasi, keamanan dan kebutuhan logistik yang dibutuhkan oleh warga terdampak bencana gempa bumi.

Berdasarkan data di lokasi bencana, jumlah warga terdampak bencana gempa bumi Cianjur yang telah dilayani oleh Tim DMT Jatim mencapai 223 jiwa.

"Allhamdulillah, tim DMT Jatim sangat lengkap yang terdiri dari dokter-dokter spesialis, perawat, bidan, apoteker, tenaga logistik, administrasi dan pengemudi. Selain itu juga membawa obat-obatan, alat medis sederhana, mobil operasional hingga ambulans," ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu menyambut baik sinergi dan kerja sama semua pihak di Jatim yang telah bergabung memberikan kepedulian kepada para korban gempa di Cianjur Jawa Barat.

"Terima kasih kepada seluruh tim mulai dari RSUD provinsi, kabupaten/kota, serta organisasi profesi yang tergabung dalam DMT, antara lain, RSUD Soetomo, RSUD Haji, RSJ Menur, RSUD Saiful Anwar, RSUD Soedono Madiun, RSUD Sidoarjo, RS Mata Masyarakat Jatim, IDI Jatim dan Universitas Brawijaya Malang yang telah berkenan membantu dan menolong saudara kita di Cianjur," kata dia.

Gubernur Khofifah berharap kerja sama dan kepedulian ini bisa meringankan beban dan membantu proses evakuasi korban bencana gempa Cianjur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement