Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Syalaby Ichsan

Lawan Propaganda LGBT, Fans Qatar Balas Jerman Lewat 'Ozil'

Olahraga | Monday, 28 Nov 2022, 19:40 WIB

Fans Qatar membalas kontan aksi para pemain Timnas Jerman dalam gelaran Piala Dunia 2022 pada Ahad (27/11/2022). Dilansir dari AP News, Para suporter Qatar yang berpakaian tradisional khas timur tengah memegang foto mantan pemain Jerman Mesut Özil sambil menutup mulut mereka selama pertandingan melawan Spanyol.

Para suporter tersebut memegang salinan sketsa Özil hasil gambar tangan. Sementara, fans yang lain menunjukkan foto Ozil beraksi untuk Jerman. Rombongan fans tuan rumah tampak terkoordinir dalam menjalankan aksinya. Mereka melakukan itu sebagai respons atas aksi pemain Jerman pada Rabu lalu, ketika kesebelasan Jerman menutup mulut untuk memprotes FIFA menyusul larangan badan pengatur pada ban lengan "One Love".

Isyarat itu adalah tanggapan terhadap rencana efektif FIFA terhadap tujuh tim Eropa untuk mengenakan ban lengan yang dipandang sebagai teguran terhadap negara tuan rumah Qatar dan catatan hak asasi manusianya. One Love menjadi simbol para tim Eropa untuk menyuarakan propaganda kaum LGBT. Penggemar Qatar muncul pada Ahad malam untuk merujuk pada perlakuan Jerman yang dipertanyakan terhadap Özil, mantan pemain yang keluar dari tim nasional setelah menjadi sasaran pelecehan rasis dan kambing hitam untuk tersingkirnya Jerman di awal Piala Dunia 2018.

Özil, keturunan imigran Turki kelahiran Jerman, menuduh federasi sepak bola negara itu, penggemar dan media melakukan rasisme dalam perlakuan mereka terhadap orang-orang keturunan Turki."Saya orang Jerman saat kami menang, tapi saya seorang imigran saat kami kalah," kata Özil saat itu.

Pelecehan dimulai sebelum Piala Dunia 2018 ketika Özil dan rekan setimnya di Jerman Ilkay Gündogan berfoto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Gündogan juga memiliki latar belakang keluarga Turki. Dia kemudian dicemooh oleh pendukung Jerman selama pertandingan pemanasan Piala Dunia.

Pelecehan terhadap Özil, khususnya, meningkat setelah turnamen, dibantu oleh pernyataan pedas dari manajer tim Jerman Oliver Bierhoff dan presiden federasi saat itu, Reinhard Grindel. Grindel kemudian mengatakan dia seharusnya memberi Özil lebih banyak dukungan.

Setelah bermain pada pertandingan hari Minggu di Al Bayt Stadium, yang mana Jerman dan Spanyol bermain imbang 1-1, Gündogan mengatakan dia hanya ingin fokus pada sepak bola mulai sekarang.

“Sejujurnya, sudut pandang saya adalah: sekarang politik sudah selesai,” kata Gündogan. “Negara Qatar sangat bangga menjadi tuan rumah Piala Dunia, juga negara Muslim pertama, dan saya berasal dari keluarga Muslim. Sehingga umat Islam bangga. Jadi saya pikir sekarang ini hanya tentang sepak bola,"ujar dia.

Soal LGBT, Mengapa Kita Bak Macan Ompong?

Pembela LGBT Berdalih Lewat Lelaki tak Berhasrat, Begini Penjelasannya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image