Selasa 29 Nov 2022 02:03 WIB

Lahan Relokasi Bagi Korban Gempa Cianjur Dekat TPA Pasir Sembung

Pemkab Cianjur menyiapkan tiga lokasi relokasi warga terdampak gempa

Red: Nur Aini
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan tim penyelamat mencari korban gempa bumi berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa bermagnitudo 5,6 melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan tim penyelamat mencari korban gempa bumi berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa bermagnitudo 5,6 melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Salah satu dari tiga lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi bagi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur, yakni di Kawasan Sirnagalih, berada dekat Tempat Pembuang Akhir (TPA), yakni TPA Pasir Sembung.

Ketika media mendatangi lokasi relokasi di Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur (berada di dalam kawasan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur), Senin (28/11/2022), terlihat tumpukan sampah yang sudah menggunung dari lokasi ini. Sebuah alat berat, tampak sedang mengeruk sampah di atas gunungan sampah di TPA Pasir Sembung tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Pemerintah Kabupaten Cianjur saat ini telah menyiapkan tiga lokasi relokasi bagi warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur. "Kami sudah ada di daerah Sirnagalih, sekarang sedang mencari dua lokasi lagi (untuk relokasi). Itu di daerah Mande dan Pacet, dan Cipanas," kata Bupati Cianjur Herman Suherman, di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022).

Untuk lokasi relokasi di daerah Sirnagalih, luas lahannya mencapai 2,5 hektare sedangkan yang di daerah Mande luasnya mencapai 4 hektare dan untuk di daerah Pacet luasnya mencapai 10 hektare. Bupati Herman mengatakan keputusan pasti untuk persetujuan penggunaan ketiga daerah relokasi tersebut harus menunggu persetujuan dari BMKG, BPN dan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pemkab berharap, bangunan yang didirikan di lokasi relokasi sudah bisa ditempati oleh warga pada akhir Desember 2022. Menurut dia, rumah yang dibangun di lahan relokasi tersebut peruntukannya bagi warga Kabupaten Cianjur yang selama ini tinggal di daerah rawan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement