Selasa 29 Nov 2022 18:26 WIB

Pipa PLTM Bocor, Satu Bangunan di Bungbulang Garut Rusak

Diduga, kebocoran itu terjadi karena terjadi pergerakan tanah di wilayah tersebut.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Seorang operator Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menyetel turbin air. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Seorang operator Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menyetel turbin air. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebuah pipa air pembangkit listrik tenaga mikrohido (PLTM) milik PT Tirta Gemah Ripah di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, mengalami kebocoran pada Senin (28/11/2022). Akibat, air dari kebocoran pipa itu menyembur ke atas dan menimpa bangunan Power House milik PT Tirta Gemah Ripah.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, terdapat semburan air dalam jumlah besar ke udara. Semburan air itu kemudian menimpa sebuah bangunan di dekat lokasi tersebut.

Kepala Polsek Bungbulang, Inspektur Satu (Iptu) Usep, mengatakan, berdasarkan keterangan awal, semburan air itu terjadi diduga karena pipa PLTM milik PT Tirta Gemah Ripah mengalami kebocoran. Diduga, kebocoran itu terjadi karena terjadi pergerakan tanah di wilayah tersebut.

"Tempat menyimpan pipa di tanah yang labil, sehingga terdampak pergerakan tanah. Pipa itu bocor, menyebabkan air menyembur keluar," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/11/2022).

Volume air yang besar membuat semburan itu kembali jatuh dan menimpa bangunan milik PT Tirta Gemah Ripah. Akibatnya, bangunan itu mengalami kerusakan.

Usep mengatakan, semburan itu tak sampai berdampak ke permukiman warga. Ia menambahkan, tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan, kejadian tersebut diduga terjadi karena human error. Ia memastikan, tak ada warga terdampak akibat kejadian itu.

"Warga sekitar tidak terdampak, sawah warga juga aman. Hanya bangunan milik perusahaan itu yang rusak," kata dia saat dikonfirmasi Republika. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement