Kamis 01 Dec 2022 03:52 WIB

Kenali Fungsi Aditif pada Oli Mesin Kendaraan Anda

Konsumen wajib membaca buku panduan pengguna agar tak salah saat membeli pelumas

Red: Hiru Muhammad
Penggantian pelumas kendaraan bermotor secara berkala dianggap penting. Karena oli memiliki fungsi sebagai pelumas komponen yang ada di dalam mesin. Tidak hanya itu, oli mesin ini juga dibekali dengan berbagai aditif untuk memaksimalkan fungsi melumasi mesin.
Foto: istimewa
Penggantian pelumas kendaraan bermotor secara berkala dianggap penting. Karena oli memiliki fungsi sebagai pelumas komponen yang ada di dalam mesin. Tidak hanya itu, oli mesin ini juga dibekali dengan berbagai aditif untuk memaksimalkan fungsi melumasi mesin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penggantian pelumas kendaraan bermotor secara berkala dianggap penting. Karena oli memiliki fungsi sebagai pelumas komponen yang ada di dalam mesin. Tidak hanya itu, oli mesin ini juga dibekali dengan berbagai aditif untuk memaksimalkan fungsi melumasi mesin. Aditif adalah bahan kimia yang bisa meningkatkan kemampuan oli itu sendiri, menambahkan karakteristik dari bahan dasar oli, menetralkan karakteristik negatif dan memberikan karakteristik baru. 

"Aditif pada oli itu bisa mencapai +-30 persen dari jumlah total oli mesin, tapi digunakan dalam jumlah yang sangat spesifik. Misalkan oli kemasan 1 liter maka sekitar 300 ml adalah aditif. Tapi aditif ini tidak bisa terlalu banyak karena akan membuat fungsi oli jadi tidak maksimal dalam melumasi komponen mesin," jelas Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants dalam keterangan tertulis Rabu (30/11/2022). 

Baca Juga

Pada oli mesin ada banyak jenis aditif yang terkandung di dalamnya, masing-masing aditif memiliki fungsi dan peran masing-masing sesuai jenis oli. Contohnya anti-oksidan yang berfungsi mencegah oksigen bereaksi dengan komponen di dalam oli mesin, dan mengurangi terbentuknya lumpur (sludge).

Ada juga aditif anti-wear yang akan menempel pada permukaan logam dan melindungi dari gesekan dengan komponen logam lainnya.  "Aditif anti-wear ini akan langsung bereaksi ketika bersentuhan dengan lapisan logam, membentuk lapisan film tipis yang lembut seperti sabun sehingga mengurangi friksi," katanya. 

Kemudian juga ada aditif viscosity index modifiers yang fungsinya meningkatkan viscosity index Pelumas, yaitu sebuah bilangan tanpa satuan yang menunjukan tingkat kestabilan viscosity Pelumas pada perbedaan suhu operasi. Singkatnya saat suhu dingin oli masih tetap bisa mengalir dan saat suhu panas oli tidak menjadi terlalu encer sehingga masih memberikan lapisan perlindungan yang cukup. 

"Oli mesin juga punya aditif deterjen yang fungsinya membersihkan mesin dari kotoran dan juga kerak sisa pembakaran, selain itu juga akan bereaksi dengan asam yang terbentuk di dalam mesin dan oli. Deterjen ini merupakan pondasi dari kandungan senyawa bersifat basa pada oli, ditunjukan pada angka total base oil itu sendiri," ungkap Brahma lebih lanjut. 

Masih banyak aditif lain yang memiliki fungsi berbeda tergantung pada spesifikasi mesin kendaraan. Khusus untuk produk pelumas Pertamina juga dilengkapi dengan aditif-aditif yang kemudian diformulasi sebagai Nano Guard Technology. 

Ini adalah teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit. Terlepas fungsinya, konsumen wajib membaca buku panduan pengguna agar tak salah saat membeli oli mesin kendaraan. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas berkualitas seperti produk pelumas lansiran Pertamina Lubricants. 

"Perhatikan juga interval penggantian sesuai dengan pemakaian kendaraan, karena seiring waktu akan ada penurunan terhadap fungsi pelumas. Pabrikan kendaraan seperti mobil umumnya menyarankan penggantian oli setiap 10.000 km atau dalam waktu 6 bulan, mana yg tercapa lebih dahulu" kata Brahma. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement