Jumat 02 Dec 2022 03:36 WIB

Survei IPI: Erick Thohir Dijagokan Jadi Cawapres

Erick Thohir menjadi salah satu figur yang paling diinginkan publik sebagai cawapres

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu figur yang paling diinginkan publik sebagai cawapres. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu figur yang paling diinginkan publik sebagai cawapres. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei yang menyebutkan responden menjagokan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

"Erick Thohir menjadi salah satu figur yang paling diinginkan publik sebagai calon wakil presiden pada tahun 2024, bahkan masuk lima besar," kata Direkrut Eksekutif IPI Burhanudin Muhtadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Berdasarkan hasil survei dalam simulasi 18 nama, sebanyak 9,6 persen responden menginginkan Erick Thohir sebagai cawapres. Trennya bahkan meningkat dari 8,5 persen pada riset Juni 2022.

"Kalau dilihat, basis Erick Thohir itu kebanyakan adalah pemilih kota, anak muda, NU (Nahdlatul Ulama), dan nonmuslim," ungkapnya.

Penelitian itu juga menyebutkan mayoritas pendukung Erick Thohir sebanyak 19,2 persen menginginkan jagoannya berduet dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hanya segelintir yang mau berpasangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebanyak 7,3 persen ataupun mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (3,9 persen).

"Basisnya Ganjar mirip dengan basis pemilih Erick, jadi wajar kalau mereka menginginkan Erick Thohir jadi pendampingnya Ganjar," tuturnya.

Survei Indikator tersebut digelar pada 30 Oktober sampai dengan 5 November dengan melibatkan 1.220 responden. Mereka dipilih berdasarkan hasil penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara. Dengan asumsi metode simple random sampling, toleransi kesalahan (margin of error) riset sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement