Ahad 04 Dec 2022 13:28 WIB

Status Semeru Meningkat Jadi Awas

Gunung Semeru mengalami lima kali gempa letusan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Para relawan melakukan evakuasi terhadap warga Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Ahad (4/12/2022).
Foto: Relawan Tanggap Darurat Bencana Semeru
Para relawan melakukan evakuasi terhadap warga Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Ahad (4/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Status Gunung Semeru meningkat dari siaga (level III) menjadi awas (level IV). Peningkatan status ini terhitung mulai Ahad (4/12/2022) pukul 12.00 WIB menyusul kenaikan aktivitas gunung tersebut.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Hendra Gunawan merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius delapan kilometer (km) dari puncak. "Dan (tidak melakukan aktivitas) di sektoral arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 kilometer dari puncak," ucap Hendra dalam keterangan resminya kepada Republika.co.id, Ahad (4/12/2022).

Baca Juga

Sementara itu, Petugas Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, Mukdas Sofian mengatakan dalam laporan resminya bahwa gunung Semeru mengalami lima kali gempa letusan/erupsi pada periode Ahad (4/12/2022) pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Amplitudo gempa ini sekitar 40 milimeter (mm), sedangkan lama gempanya 50 sampai 100 detik.

Di samping itu, Mukdas juga mengatakan, gunung berketinggian 3.676 mdpl tersebut mengalami satu kali gempa Awan Panas Guguran (APG). "Dengan amplitudo 40 mm," kata dia menambahkan.

Ada pun terkait laporan pengamatan visual, gunung api masih terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Sementara itu, untuk asap kawah gunung tidak teramati dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement