Senin 05 Dec 2022 21:21 WIB

Masihkah Industri Digital Seksi di Tengah Startup Winter?

Industri teknologi masih tetap akan memiliki daya tariknya tersendiri.

Rep: Vidita/ Red: Partner
.
Foto: network /Vidita
.

Pixabay/Epicantus
Pixabay/Epicantus

Badai PHK massal yang terus terjadi sepanjang tahun ini, menyisakan banyak tanda tanya. Beberapa di antaranya, adalah sampai kapan badai PHK ini akan berlangsung?

Selain itu, apakah industri teknologi masih akan tetap seksi di mata investor, setidaknya dalam tahun yang akan datang? Dalam acara Digital Industry Forecast (DIECAST) 2023 yang digelar oleh Techbiz Indonesia, Senin (5/12/2022), Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda menyampaikan, gelombang PHK di industri startup, diperkirakan masih akan trrus berlangsung sampai 2023.

"Tren ini akan terus terjadi, setidaknya pada kuartal pertama 2023," ungkapnya. Menurut Huda, situasi tech winter dimana para perusahaan teknologi terus melakukan PHK dan merasionalisasi bisnisnya ini, tak lepas dari berbagai faktor global.

Mulai dari, ketidakpastian geopolitik, hingga tingginya harga suku bunga acuan yang diberlakukan The Fed. "Kapankah tech winter ini akan berakhir, akan sangat betgantung pada The Fed apakah masih akan terus agresif menaikkan suku bunga acuannya," Huda melanjutkan.

Pixabay/Startup Stock Photos
Pixabay/Startup Stock Photos

Meski begitu, dalam kesempatan yang sama, Country Lead ZOHO Indonesia, Handito Saroso menyampaikan, investasi di bidang teknologi justru sangat dibutuhkan perusahaan saat mengalami kondisi sulit. Karena ketika mereka menginvestasikan kepada teknologi ada banyak manfaat yang didapatkan seperti efisiensi biaya.

Menurutnya, industri teknologi masih tetap akan memiliki daya tariknya tersendiri. Meski, kondisi pendanaan usaha rintisan sudah tak lagi seagresif tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini, tak bisa dimungkiri, karena investor makin berhati-hati dalam mengalokasikan dananya ke usaha rintisan. Selain itu, mereka juga merasa lebih aman juga untuk menaruh uangnya di bank, mengingat tingginya nilai suku bunga.

Meski begitu, Handito menyampaikan, peluang bagi usaha rintisan juga masih akan tetap besar. Terutama, di bidang Platform as a Service (PAAS), Software as a Service (SaaS), dan data center.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement