Senin 05 Dec 2022 22:53 WIB

Perbankan Maksimalkan Pencadangan Akibat Kenaikan Suku Bunga Acuan

Sejumlah lembaga internasional memperingatkan risiko terjadinya resesi global di 2023

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga Bank Indonesia
Foto: IST
Suku bunga Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kenaikan suku bunga acuan oleh bank-bank sentral dunia memicu ancaman resesi ekonomi global pada tahun depan. Di dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi per Oktober 2022 sebesar 3,31 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,21 persen. 

Ekonom Senior dan Co-Founder Creco Research Institute Chatib Basri mengatakan beberapa waktu lalu sejumlah lembaga internasional memperingatkan risiko terjadinya resesi global pada 2023 akibat kenaikan suku bunga acuan bank-bank sentral yang tinggi secara bersamaan untuk memerangi inflasi. 

“Sejumlah lembaga internasional memperingatkan risiko terjadinya resesi global pada 2023,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (5/12/2022).

Dari sisi perbankan, PT Bank BTPN Tbk meminta para investor agar mewaspadai gejolak ekonomi global pada tahun depan. Sebab, perubahan geopolitik memiliki dampak yang sangat luas.

Head of Treasury BTPN Wiwig Santoso menambahkan salah satunya terhambatnya rantai pasok global, dampak dari perang dagang yang berkembang menjadi decoupled economic system, perubahan regulasi akibat dinamisnya kondisi ekonomi yang begitu cepat saat ini, serta perkembangan situasi politik dalam negeri.

“Perubahan geopolitik memiliki dampak yang sangat luas kami meminta para investor agar mewaspadai gejolak ekonomi global pada tahun depan,” ucapnya.

Meski begitu, lanjut Wiwig, BTPN selaku pelaku jasa keuangan berupaya mendampingi nasabah melalui produk-produk keuangan yang menjawab solusi keuangan. Hal ini sejalan dengan visi bank dan juga kebijakan pemerintah seperti liquidity management bagi nasabah korporasi, investasi reksadana obligasi pemerintah bagi nasabah ritel dan program daya atau pemberdayaan bagi nasabah UMKM.

“Kami berharap guncangan ekonomi pada tahun depan bisa terserap melalui pencadangan yang konservatif. Tentunya tahun depan, kami akan terus bertumbuh dengan lebih hati-hati dan dengan tetap selalu mengutamakan prudency,” ucapnya.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar menambahkan perusahaan berkomitmen untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas dengan produk dan layanan yang lengkap sesuai kebutuhan keuangan nasabah.

“Kami mengimbau untuk mengelola eksposur aset dan liabilitas secara terus-menerus dan konservatif serta memperhatikan peluang yang muncul demi mengoptimalkan aset di tengah kondisi yang dinamis pada saat ini,” ucapnya. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِيْنَ كَانُوْا يُسْتَضْعَفُوْنَ مَشَارِقَ الْاَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنٰى عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۙ بِمَا صَبَرُوْاۗ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهٗ وَمَا كَانُوْا يَعْرِشُوْنَ
Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir‘aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun.

(QS. Al-A'raf ayat 137)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement