Rabu 07 Dec 2022 19:37 WIB

Gunung Semeru Masih Berstatus Awas

Semeru masih berpotensi terjadi erupsi awan panas guguran.

Red: Ilham Tirta
Penduduk desa berdiri di atas area yang tertutup abu vulkanik saat Gunung Semeru menjulang di latar belakang desa Kajar Kuning di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Gunung berapi tertinggi di Indonesia di pulau terpadatnya mengeluarkan awan gas yang membakar dan sungai lava hari Minggu dalam letusan terbarunya.
Foto: AP/Imanuel Yoga
Penduduk desa berdiri di atas area yang tertutup abu vulkanik saat Gunung Semeru menjulang di latar belakang desa Kajar Kuning di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Gunung berapi tertinggi di Indonesia di pulau terpadatnya mengeluarkan awan gas yang membakar dan sungai lava hari Minggu dalam letusan terbarunya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat ini masih menetapkan status Level IV atau Awas pada Gunung Semeru di Jawa Timur. Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengatakan, meski aktivitas vulkanik cenderung menurun, namun Gunung Semeru masih berpotensi erupsi awan panas guguran, terutama potensi tinggi terjadi lahar.

"Dalam status Awas, masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer dari puncak," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Wilayah itu berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 kilometer. Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Wahid meminta masyarakat tetap tenang dan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dari sumber yang dapat dipercaya. Saat ini, PVMBG melakukan pemantauan visual, kegempaan, deformasi Gunung Semeru secara terus-menerus 24 jam, termasuk pengecekan suhu endapan awan panas serta terus bersinergi bersama pihak terkait untuk peninjauan giat evakuasi harta benda masyarakat di lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

Berdasarkan data BNPB, jumlah pengungsi akibat awan panas guguran Gunung Semeru kini bertambah menjadi 781 jiwa. Salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement