Sabtu 10 Dec 2022 07:20 WIB

Kementerian ESDM Belum Dapat Simpulkan Penyebab Pasti Ledakan Tambang Sawahlunto

Kecelakaan tambang di Sawahlunto ini menewaskan 10 orang pekerja.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Tim penyelamat membawa jenazah korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, Indonesia Jumat, 9 Desember 2022. Ledakan yang disebabkan oleh gas berbahaya termasuk metana itu menewaskan sejumlah penambang.
Foto: AP/Devanya Zianisa
Tim penyelamat membawa jenazah korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, Indonesia Jumat, 9 Desember 2022. Ledakan yang disebabkan oleh gas berbahaya termasuk metana itu menewaskan sejumlah penambang.

REPUBLIKA.CO.ID,SAWAHLUNTO -- Koordinator Inspektur Tambang Wilayah Sumatra Barat, Hendri M Sidik, mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti ledakan lobang tambang di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Sampai sekarang menurut Hendri, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan ini.

“Apa penyebabnya belum bisa disimpulkan. Nanti bersama dengan tim akan lakukan investigasi. Sumber diperkirakan dari gas metana,” kata Hendri, di Sawahlunto, Jumat (9/12/2022).

Baca Juga

Hendri menjelaskan pihaknya mendapat informasi mengenai kejadian ini dari Kepala Teknik Tambang dari PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Sawahlunto. Kecelakaan ini terjadi pukul 8.50 WIB. Di mana  terjadi ledakan dari lobang SD C2 atau Lori 2.

Ia memperkirakan sebelum itu terjadi ledakan kecil dalam lokasi kerja. Setelah itu, pihaknya menginstruksikan untuk melakukan evakuasi. Namun sebelum evakuasi dilakukan pengecekan gas metana karena ledakan ini pasti biasanya bersumber dari akumulasi gas metana. Karena menurut Hendri, ini tambang batu bara bawah tanah yang rentan terhadap gas metana.

Kecelakaan tambang di Sawahlunto ini menewaskan 10 orang pekerja. Sementara 4 lainnya berhasil selamat. Satu orang selamat terkena luka bakar dan 3 lagi mengalami luka ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement