Sabtu 10 Dec 2022 09:38 WIB

Harga Naik, Pemkot Bandar Lampung Klaim Stok Bahan Pokok Cukup

Stok bahan pokok diklaim Pemkot Bandar Lampung cukup meski harga naik.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Pedagang melayani pembeli cabai merah di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung, Lampung, Kamis (16/6/2022). Berdasarkan hasil pemantauan sejumlah harga bahan pokok seperti bawang, cabai, dan telur mengalami kenaikan, sedangkan untuk ketersediaan dan pasokan bahan pokok relatif masih stabil dan mencukupi untuk kebutuhan di Bandar Lampung hingga Idul Adha 2022.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Pedagang melayani pembeli cabai merah di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung, Lampung, Kamis (16/6/2022). Berdasarkan hasil pemantauan sejumlah harga bahan pokok seperti bawang, cabai, dan telur mengalami kenaikan, sedangkan untuk ketersediaan dan pasokan bahan pokok relatif masih stabil dan mencukupi untuk kebutuhan di Bandar Lampung hingga Idul Adha 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemkot Bandar Lampung mengklaim stok bahan pokok (pangan) rumah tangga menghadapi libur natal dan tahun baru (nataru) cukup aman. Bahan pangan tersebut berasal dari daerah-daerah di Provinsi Lampung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Kadek Sumartha menyatakan, daerah-daerah penyanggah Kota Bandar Lampung masih tersebut mensuplai bahan pokok atau pangan ke pasar-pasar tradisional Kota Bandar Lampung. “Stok pangan di Bandar Lampung aman dan cukup,” kata Kadek Sumartha di Bandar Lampung belum lama ini.

Baca Juga

Menurut dia, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir kekurangan stok pangan di pasar. Kota Bandar Lampung mendapat pasokan terus dari daerah penyanggah seperti Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.

Dia mengatakan, daerah penyanggah tersebut pemasok utama bahan pokok, pangan, dan ternak ke pasar-pasar tradisional Kota Bandar Lampung, seperti Pasar Pasir Gintu, Pasar Induk Tamin, Pasar Kangkung, dan Pasar Cimeng.

Menjelang libur nataru, terjadi kenaikan bahan pokok, Kadek mengakui adanya kenaikan harga bahan pokok yang signifikan seperti beras telur ayam. Hal tersebut biasanya menjelang akhir tahun karena tinggginya permintaan masyarakat.

Harga bahan pokok kebutuhan dapur rumah tangga naik menjelang libur natal dan tahun baru (nataru), Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung akan menggelar pasar murah. Pasar murah ini bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok yang menjadi langganan naik menjelang akhir tahun.

Berdasarkan keterangan pedagang di Pasir Gintung dan Pasar Tamin, Kamis (8/12/2022), bahan pokok kebutuhan rumah tangga yang naik drastis yakni beras dan telur ayam. Kenaikan harga beras kualitas medium dan premium berkisar Rp 1.500 sampai Rp 3.000 per kg, sedangkan kenaikan harga telur ayam telah menembus Rp 30.000 per kg, padahal harga normal berkisar Rp 21.000 sampai paling tinggi Rp 24.000 per kg.

Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung akan menggelar pasar murah menghadapi naiknya bahan bahan pokok menjelang nataru. “Pasar murah ini untuk mempengaruhi, menstabilkan, dan mencegah adanya permainan harga di pasaran," kata Kepala Disperindag Lampung Elvira Umihanni.

Ia mengatakan, pasar murah untuk mengendalikan inflasi dikarenakan beberapa harga kebutuhan pokok masyarakat melejit dari harga biasanya yang terjadi di pasar-pasar tradisional. Pasar murah akan digelar di pasar tradisional, agar pergerakan harga bahan pokok dapat terkendali, sehingga dapat menekan jumlah inflasi dikarena naiknya harga.

Isi pasar murah seperti biasanya kebutuhan pokok rumah tangga, yakni beras, telur ayam, cabai, bawang, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya. Saat ini, tim masih melakukan persiapan menggelar pasar murah.

Pemkot Bandar Lampung juga menggelar pasar murah lagi, untuk menekan inflasi. Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, pasar murah akan digelar di 126 kelurahan secara terjadwal sampai akhir tahun 2022.

Bahan pokok yang ada di pasar murah menggunakan skema subsidi dari pemkot seperti komoditas beras, minyak goreng, gula, beras, dan lainnya. “Kami usahakan dapat menekan lonjakan harga bahan pokok,” kata Eva Dwiana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement