Sabtu 10 Dec 2022 13:01 WIB

Bocah Delapan Tahun Meninggal Akibat Longsor Purwakarta

Longsor terjadi di Kampung Cinangsi, Cisalada, Jatiluhur, Purwakarta.

Red: Nora Azizah
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Satu orang meninggal dunia dan satu rumah tertimbun akibat tebing yang mengalami longsor di Kampung Cinangsi, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. "Korban meninggal dunia adalah anak-anak yang berusia 8 tahun atas nama Fahri Ibrahim," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Juddy Herdiana, saat dihubungi, di Purwakarta, Sabtu (10/12/2022).

Korban meninggal dunia setelah sempat tertimbun longsoran dan material bangunan. Saat peristiwa terjadi, korban yang sedang mandi tiba-tiba tertimpa longsoran tanah dari sebuah tebing di bagian belakang rumahnya.

Baca Juga

Juddy menyampaikan, bencana longsor terjadi pada Jumat petang (9/12/2022) saat hujan deras mengguyur wilayah Jatiluhur dan sekitarnya. Sesuai dengan laporan yang disampaikan BPBD setempat, selain mengakibatkan seorang anak meninggal dunia, longsor di Desa Cisalada itu juga mengakibatkan rumah bagian dapur warga milik Abdul Rojak tertimbun longsoran tanah.

"Akibat kejadian itu, keluarga bapak Abdul Rojak mengungsi ke rumah saudaranya," kata dia.

Juddy menyebutkan, longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas yang tinggi serta struktur tanah di daerah tersebut yang kondisinya labil. Atas kejadian tersebut, tim BPBD Purwakarta langsung ke lokasi untuk menangani dampak longsor. Ia menyebutkan, saat ini sebagian material longsoran sudah dibersihkan petugas bersama masyarakat setempat.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika sebelumnya menyampaikan, dari pemetaan wilayah potensi gerakan tanah daerah rawan bencana di Purwakarta menunjukkan tidak ada satupun kecamatan yang berada pada zona rendah. Semuanya rata-rata berada di zona menengah-tinggi.

"Hal ini harus mendapat perhatian lebih, upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah harus bersinergi dengan kepedulian masyarakat yang sadar terhadap potensi bencana di wilayahnya masing-masing," kata Anne.

Untuk potensi bencana di Purwakarta di antaranya banjir, puting beliung, tanah longsor, kekeringan dan yang paling banyak adalah kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement