ICMI, Komitmen menjadi Organisasi Non Politis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mempertegas komitmennya untuk menjadi organisasi kemasyarakatan non politis yang berusaha untuk membina dan memberdayakan masyarakat akar rumput. Meski demikian, ICMI menampik bahwa pihaknya alergi terhadap dunia politik.
Ketua Presidium ICMI Ilham A Habibie dalam acara peresmian pengurus ICMI di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (2/3) mengatakan, ICMI siap untuk akan melakukan program pemberdayaan terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, serta ketercapaian Millenium Development Goals (MDG) atau target pembangunan kesejahteraan rakyat yang ditetapkan PBB. Usaha tersebut, menurut Ilham membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna berikut keseimbangan etika dan moral yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan yang kuat.
Salah satu bentuk dari pemberdayaan itu adalah revitalitasi peran masid dalam pemberdayaan umat yang akan dilaksanakan bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Wakaf Indonesia, dan jaringan Koperasi Serba Usaha Khairu Ummah. Di bidang program pelatihan kepemimpinan dan pelatihan manajemen sumber daya manusia, ICMI bekerjasama dengan The ESQ Way 165.
Priyo Budi Santoso menjelaskan, terdapat tiga karakter utama organisasi ICMI yaitu sifat ke-Islaman, ke-Indonesiaan, dan ke-cendekiawanan. Hal itu didukung dengan trilogi ICMI yaitu kepemimpinan kolektif dan kolegial, organisasi yang rapi, efesien, dan efektif, serta program nyata yang bisa dirasakan oleh akar rumput.
Priyo memastikan bahwa ICMI akan aktif bersuara sehingga diharapkan mampu memberikan konstribusi pemikiran dan solusi beragam persoalan politik di Tanah Air.