Aksi Unjukrasa Warnai Pembukaan Piala Dunia 2014
REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Jelang pertandingan pembukaan turnamen Piala Dunia, polisi di kota terbesar Brasil Sao Paulo menembakkan gas air mata, granat kejut dan peluru karet untuk membubarkan massa antiPiala Dunia.
Puluhan pengunjuk rasa telah berkumpul di dekat stasiun kereta bawah tanah Sao Paulo dengan spanduk merah "Jika kita tidak memiliki hak, tidak akan ada Piala", demikian pernyataan pengunjuk rasa sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP pada Kamis (12/6).
Awalnya, para pengunjuk rasa berencana menutup jalan dengan membuat barisan rapat sepanjang Arena Corinthians yang merupakan stadion Piala Dunia di kota tersebut. Namun rencana mereka gagal sebab polisi terlebih dahulu memecah barisan itu sebelum mereka memulainya.
Kantor berita Reuters mengutip saluran TV lokal Globo News mengatakan, setidaknya satu demonstran ditangkap sekitar enam jam sebelum Brasil melawan Kroasia di pertandingan pertama turnamen sepak bola yang berlangsung selama sebulan ini.
Sementara itu, staf darat di bandara Rio de Janeiro berencana untuk menggelar pemogokan secara menyeluruh selama 24-jam pada Kamis. Para pekerja yang berjanji mempertahankan layanan 80 persen akan terganggu oleh pemogokan tersebut.
Dikhawatirkan, pemogokan akan membuat ribuan penggemar sepak bola terlambat memenuhi area pembukaan pertandingan di Sao Paulo dan pertandingan pertama di Rio pada Minggu.