Kekuatan Skuat Inti Timnas Argentina
REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Panggung Stadion Maracana, Rio de Janeiro, akan jadi saksi lahirnya sejarah baru di dunia. Jerman dan Argentina menanggung beban untuk menjadi wakil negara dan menciptakan kebanggaan tak terlupakan.
Dua tim itu beradu taktik dan strategi untuk satu gelar prestisius yaitu juara Piala Dunia 2014. Berikut skuat inti Timnas Argentina
Argentina (4-2-3-1):
Sergio Romero: Dua penyelamatan pemain yang dikenal dengan panggilan "Chiquito" ini sukses membawa Argentina menembus partai final Piala Dunia setelah 24 tahun. Romero bahkan mencatat rekor tidak kebobolan terbaik di antara kiper-kiper lain yang menembus semifinal.
-----
Marcos Rojo: Penampilannya di sisi kiri pertahanan kerap dikritik karena terlalu rapuh. Rojo juga kurang maksimal kala membantu penyerangan lewat pinggir lapangan.
Pemain berusia 24 tahun ini harus tampil lebih gigih karena akan berhadapan dengan veteran Jerman, Philipp Lahm.
Ezequiel Garay: Pertahanan Argentina mendapat hujan kritik sebelum Piala Dunia berlangsung karena tak mampu mengimbangi sinar lini serang mereka. Namun, Garay mampu membalas kritikan tersebut dengan batu karang yang ia bangun bersama bek-bek lain.
Hasilnya, Argentina menjadi tim yang kebobolan paling sedikit di antara tim lain yang menembus semifinal.
Martin Demichelis: Bek Manchester City ini baru sembuh dari cedera dan langsung kembali ke lapangan untuk mempertebal tembok pertahanan Argentina. Berusia 33 tahun, Demichelis tahu apa yang harus ia bagikan kepada rekan-rekan di lapangan.
Pablo Zabaleta: Lini serang berbahaya Argentina menjadi lebih menyeramkan karena bantuan pemain berusia 29 tahun ini. Zabaleta tak hanya memberi ketenangan di sisi kanan pertahanan Argentina tapi juga bisa menyisir sisi kanan lapangan sebelum melepaskan umpan silang berbahaya.
-----
Javier Mascherano: Pemain Barcelona ini punya banyak pengalaman mengawal lini tengah permainan. Gaya bermainnya pun fleksibel. Ia bisa menjadi pemain yang mundur jauh ke belakang dan juga bisa membantu kreasi serangan.
Lucas Biglia: Berduet bersama Mascherano menjadi jangkar pertahanan, Biglia sukses menjadi penyeimbang di lini tengah Argentina. Pemain Lazio ini punya kemampuan baik menghalau bola sebelum mencapai lini pertahanan La Albiceleste.
-----
Ezequiel Lavezzi: Awalnya, Lavezzi bukan pilihan utama pelatih Alejandro Sabella. Namun, seiring dengan penampilan menawan pemain Paris Saint Germain ini melapis aktor-aktor utama Argentina, ia kemungkinan akan tampil di partai final.
Lavezzi punya kecepatan dan umpan-umpan berbahaya yang perlu diwaspadai barisan pertahanan Jerman.
Lionel Messi: Gelar juara Piala Dunia akan jadi pelengkap catatan karier bintang Barcelona ini. Penampilan kelam Messi di dua Piala Dunia terakhir, akan terbayar lunas jika mampu membawa pulang trofi Piala Dunia ke Argentina.
Angel Di Maria: Setelah absen di partai semifinal karena cedera, Di Maria diprediksi akan tampil di final. Di Maria adalah tumpuan Argentina untuk menjadi kreator serang jika sang Messiah terkunci rapat.
-----
Gonzalo Higuain: Lini serang 'berbahaya' Argentina hingga saat ini belum menunjukkan seringainya. Catatan delapan gol La Albiceleste jauh berbeda dibandingkan Jerman yang sudah menceploskan 17 gol dalam perjalanan menuju final.
Higuain harus bisa menunjukkan ketajamannya jika tak ingin membuat partai final menjadi laga yang membosankan.