Ketika Anak Terserang Migrain
REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Sakit kepala sebelah atau migrain memang tidak mematikan. Namun akan sangat menggangu jika tidak segera diatasi. Sakit kepala ini dapat melemahkan karena rasa sakit diikuti mual, muntah dan sensitif terhadap cahaya, serta perubahan suasana hati.
Meski penyakit ini identik pada orang dewasa, tetapi anak-anak usia sekolah dasar juga dapat terkena migrain. Menurut Migraine Research Foundation, sekitar 10% dari anak-anak mulai mengalami migrain pada saat mereka berumur 17 tahun. Migrain pada anak bisa sulit untuk di diagnosa. Sementara orang dewasa bisa dibedakan karena memiliki gejala yang lebih banyak.
Shahida Ahmad, ahli saraf di Rumah Sakit Advocate Trinity mengingatkan agar orang tua lebih berhati-hati jika tidak mau anak mereka mulai menggunakan obat secara berkala. Terkadang sebagian orang memberikan anak mereka dengan obat yang sama seperti yang mereka gunakan, karena tidak menginginkan si anak kesakitan. Tapi, menurut Ahmad apa yang perlu orang tua lakukan adalah dengan memeriksa ke ahli saraf segera setelah sang buah hati mulai mengeluh.
Perilaku-perilkau seperti hilangnya nafsu makan dan perubahan suasana hati bisa menjadi tanda anak migrain. Ahmad menyarankan untuk memantau makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum gejala dimulai. Mulailah hidup sehat dan tidur cukup karena dapat membantu.
Video Editor & Narator: Casilda Amilah