DPR Desak Pemerintah Lakukan Investigasi Beredarnya Beras Plastik

Republika/Prayogi
Wakil ketua umum partai Gerindra Edhy Prabowo.
Rep: C82 Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo meminta pemerintah mengambil langkah cepat terkait beredarnya beras dari bahan plastik di tengah masyarakat. Ia meminta pemerintah untuk segera mengusut peredaran beras palsu tersebut.

"Kami mendesak pemerintah melakukan investigasi dan menarik beras tersebut jika ada," kata Edhy di gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/5).

Edhy mengatakan, pemerintah harus mengetahui asal beras palsu itu mengingat Indonesia tidak lagi mengimpor beras. Ia pun mengingatkan masyarakat dan seluruh pihak untuk selalu waspada di tengah pasar bebas yang terjadi saat ini.

"Di Kementan (Kementerian Pertanian) sudah diingatkan upaya peredaran barang ilegal di Indonesia harus diawasi, makanya kita harus perkuat lembaga karantina," ujarnya.

Selain itu, politikus Gerindra itu mengatakan, pemerintah melalui Kementan juga harus terus memperketat dan memperkuat pengawasan semua barang yang masuk dan beredar.

"Maka hal yang paling dekat saat ini, RUU Karantina harus dijalankan dengan cepat," kata Edhy.

Sebelumnya, seorang warga di Bekasi, Jawa Barat bernama Dewi mengaku mendapat beras palsu. Beras palsu yang diduga terbuat dari plastik sintesis itu ketika dimasak sulit bercampur dengan air.

Beras itu dibeli Dewi di pedagang beras seharga Rp 8 ribu per liter. Kendati demikian, dalam satu liter, tidak semuanya beras palsu. Diduga beras plastik itu sengaja dicampur dengan beras asli.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler