Indonesia Tuan Rumah Konferensi Antikorupsi Dunia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruangan Pustakaloka di Gedung DPR hari Senin (24/8) tampak berbeda. Jika biasanya ruangan itu tampak lapang, maka hari ini banyak lukisan tergantung di sana. Mulai dari bermacam model lukisan tergantung di dinding sekitar ruangan. Kebanyakan corak lukisan bercerita tentang kritik sosial dan pemberantasan korupsi. Semua karya yang ada merupakan hasil guratan dari tujuh pelukis terkenal di Indonesia.
Bukan tanpa alasan jika Ruang Pustakaloka berbeda dari hari biasanya.Sebab hari ini para pimpinan DPR akan menyambut tamu undangan yakni duta besar dari berbagai negara. DPR akan melakukan sosialisasi penyelenggaraan konferensi Global of Parliaments Againts Corruptions (Gopac). Nantinya Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran internasional tersebut di tanggal 6 hingga 8 September 2015.
Acara konferensi Gopac keenam akan dilaksanakan di Yogyakarta dari tanggal 6 hingga 8 Oktober 2015. Ketua DPR Setya Novanto mengatakan Gopac sangat penting untuk diselenggarakan. Sebab, bertujuan untuk menyeleraskan produk hukum Indonesia agar sejalan dengan konsep suistinable development goal yang telah disepakati oleh perserikatan bangsa bangsa (PBB).
"Jadi kami mencoba menggali tatanan sistem hukum internasional untuk diimplementasikan di produk UU di Indonesia," kata dia.
Acara ini nanti akan dibagi dalam enam panel. Panel pertama yaitu membangun sistem pencegahan korupsi. Panel kedua tentang grand design korupsi. Panel ketiga tentang isu pemulihan aset. Panel keempat menyangkut tentang kode etik penyelanggara negara yang inklusif dalam setiap level institusi. Panel kelima terkait lepemimpinan perempuan dalam pemberantasan korupsi. Lalu yang terakhir tentang mahalnya harga demokrasi.