Greenpeace: Indonesia Berpotensi Jadi Pencemar Karbon Terbesar

ANTARA
Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan kerja pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan BOSF, Samboja, Kalimantan Timur, Senin (31/8).
Rep: Casilda Amilah Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Bustar Maitar kepada VOA mengatakan apabila kebakaran hutan ini tidak segera berhenti setidaknya sampai akhir tahun ini maka kemungkinan besar Indonesia bisa menjadi salah satu negara pencemar karbon terbesar di dunia.


Berdasarkan data World Resources Institute (WRI), emisi akibat kebakaran hutan dan lahan tahun ini telah mencapai 1.043 juta ton ekuivalen, atau sudah lebih tinggi dari emisi bahan bakar fosil yang dihasilkan oleh Jerman dan Belanda pada tahun 2013.

Sementara jika dibandingkan dengan angka emisi nasional tahun 2015 yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlahnya sudah mencapai 1.636 juta ton Co2.

Menurut Greenpeace Indonesia, emisi kebakaran hutan dan lahan di sebagian Indonesia sejak Juli – September 2015 sudah mencapai 63,7 persen dari angka emisi nasional itu, dimana 18 persen lainnya mencakup emisi akibat kebakaran gambut.

Dengan kondisi seperti itu , menurut Bustar target pengurangan emisi 29 persen atau 41 persen pada tahun 2030, sebagaimana yang dijanjikan pemerintah Indonesia, sulit tercapai. Masalah emisi ini diperkirakan akan menjadi isu yang dipertanyakan dunia internasional dalam Konferensi PBB tentang perubahan iklim di Paris akhir tahun nanti.

 

 

Video Editor: Casilda Amilah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler