Dampak Merosotnya Saham Cina, Eropa, dan Ketegangan Timur Tengah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga-harga saham AS jatuh tajam dalam perdagangan Senin pagi (4/1) menyusul aksi jual besar-besaran di Cina, kemerosotan di Eropa dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Gejolak terbaru pasar global itu terjadi mulai Senin, ketika saham-saham Cina merosot sekitar tujuh persen, yang memicu para pejabat untuk menghentikan perdagangan hari itu di bursa Shanghai dan Shenzhen.
Aksi jual besar-besaran itu dipicu oleh serangkaian laporan baru yang mengecewakan mengenai industri manufakturing Cina. Para investor melihatnya sebagai bukti bahwa pertumbuhan ekonomi Cina melamban. Cina adalah ekonomi terbesar kedua di dunia dan pasar penting bagi banyak negara lain.
Indeks Nikkei Jepang turun tiga persen dan Hang Seng Hong Kong jatuh lebih dari 2.5 persen pada penutupan perdagangan.
Pasar-pasar Eropa juga terkena imbasnya. DAX Jerman sempat turun lebih dari empat persen dan FTSE di London turun lebih dari dua persen.
Sementara itu, harga minyak mentah naik, karena kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara produsen minyak utama Arab Saudi dan Iran mungkin mengurangi pasokan energi.