GOPAC Jadi Ajang Berbagi Pengalaman Membangun Ekonomi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Imam Suroso menilai negara-negara peserta Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) yang mengkuti pertemuan dua hari di DPR RI, sangat mengapresiasi parlemen Indonesia sebagai penyelenggara. Delegasi parlemen dan organisasi dunia sangat menyukai keramahan tuan rumah Indonesia.
Dalam perhelatan selama dua hari itu, Indonesia sebagai tuan rumah ikut berbagi pengalaman bagaimana membangun perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, termasuk mencegah dan menanggulangi bahaya korupsi. Menurut Imam, ada pertukaran pendapat bagaimana membangun negara dengan baik. Masing-masing negara punya strategi, dan itu semua jadi catatan penting bagi Indonesia, bagaimana negara-negara peserta GOPAC membasmi korupsi.
''Mereka juga berbagi pengalaman, bagaimana membangun ekonomi,” ujar Imam usai mengikuti perhelatan GOPAC di DPR, Rabu (31/8).
DPR RI menjadi tuan rumah pertemuan GOPAC pada Senin dan Selasa (30-31/8). Penyelenggaraan GOPAC kali ini terbilang sukses. Negara-negara peserta berdatangan dari UNDP, Islamic Development Bank (ISDB), dan Westminster Foundation for Democracy (WFD).
Imam mencontohkan, Nepal dan Pakistan, dua negara ini baru bangkit dari keterpurukan akibat bencana dan konflik. Secara perlahan, kedua negara ini mulai membaik, bahkan sudah mampu mengekspor komoditasnya ke mancanegara. Padahal sebelumnya, hanya menjadi negara pengimpor, sehingga ilai ekspor dan impornya bergerak seimbang.
Negara-negara peserta, sambung Imam, senang pula mendengar perkembangan ekonomi dan politik di Tanah Air. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bergerak menuju tren yang baik. Pada pertemuan itu, disusun Deklarasi Jakarta. Masing-masing negara peserta memberi kontribusi atas rumusan Deklarasi Jakarta.