Anggota DPR Minta Pemerintah Perhatikan Kebutuhan Energi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono meminta pemerintah meningkatkan perhatian atas kebutuhan energi masyarakat. Antara lain dengan memastikan harga listrik dan gas yang terjangkau.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa (20/9), Bambang mengatakan harga kedua jenis energi itu di Tanah Air masih lebih mahal dibandingkan dengan harga jual di negara lainnya. Ia meminta agar dilakukan telaah mendalam mengenai hal tersebut sehingga harga jual kepada masyarakat bisa ditekan lebih rendah.
"Masyarakat sebenarnya bisa mendapatkan harga listrik yang sangat murah," katanya.
Kritik juga disampaikan Bambang menyangkut harga gas. Ia mengungkapkan, harga internasional seperti di Singapura untuk sampai ke tangan pengguna harganya 3,8 USD/MMBTU, di Malaysia sekitar 3,8-3,9 USD/MMBTU. "PLN beli gas yang ditetapkan oleh SKK Migas sendiri seharga 7 USD/MMBTU atau bahkan lebih," kata anggota Komisi VI tersebut.
Bambang menyerukan agar harga gas dikembalikan ke harganya yang realistis. Ini penting pula untuk membantu pembangunan infrastruktur energi. Menurutnya, infrastruktur energi sangat dibutuhkan oleh jutaan usaha di Indonesia termasuk masyarakat. Liquified Natural Gas (LNG) berasal dari gas alam yang digunakan untuk industri dan BBG. Sementara Compressed Natural Gas (CNG) berasal dari gas alam untuk BBG.
Bambang berharap, sistem perpipaan bisa masuk ke semua lini kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, harga energi primer yang dibutuhkan masyarakat lebih murah dan tidak perlu lagi subsidi. "Mohon pemerintah bisa memperhatikan ini dan bisa mengusahakan, karena masyarakat sudah membayar pajak. Pemerintah harus mengusahakan infrastruktur energi terutama gas dan minyak," tegasnya.