Perempuan Diharapkan Dukung Program SDG's

dpr
Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR menggelar perayaan DPR RI International Women’s Day Lunch 2017. Perayaan kali ini mengusung tema Women in the changing world of work planet 50:50 by 2030 di Ruang Pustakaloka MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/3).

Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf mengatakan acara International Women’s Day tahun 2017 ini memiliki fokus kepada peran wanita dalam dunia kerja. Selain itu, diadakan diskusi untuk mendalami berbagai cara guna mencapai kesetaraan gender di dalam lingkungan kerja, sebagai momentum untuk kesetaraan gender.



“Diharapkan hasil-hasil dari perayaan International Women’s Day tahun ini dapat mendukung program SDGs (Sustainable Development Goals) di dalam kesetaraan gender dan penguatan perempuan di segala bidang, serta mendorong terciptanya sebuah lingkungan kerja yang inklusif dan mengutamakan persepektif gender,” kata Nurhayati.

Diskusi membahas mengenai dunia kerja yang saat ini berubah seiring dengan dinamika yang dibawa oleh pekerja perempuan dan perubahaan globalisasi, revolusi teknologi, kebijakan perdagangan baru, dan juga dampak dari perubahan iklim.

“Peran dan partisipasi DPR RI dalam perayaan International Women’s Day sangatlah penting, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Descrimination Against Women).  Disamping itu juga, mengadopsi Beijing Platform for Action yang berfungsi sebagai blueprint yang mengidentifikasi berbagai tantangan dan tindakan untuk mencapai kesetaraan gender,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, tujuan kegiatan hari ini adalah sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan sehingga setidaknya dapat dilaksanakan secara efektif dan sesuai target. Sehingga kebutuhan khusus perempuan dapat terpenuhi dan dapat memperkokoh komitmen untuk meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

“Persamaan hak di hadapan hukum dalam masyarakat dapat diwujudkan dengan kerjasama dari seluruh elemen pemerintah, parlemen, aktivis, akademisi, dan masyarakat,” kata dia.

Pada perayaan ini, BKSAP turut mengundang 25 Delegasi dari berbagai belahan dunia, menghadirkan pembicara Johanna Brismar (Kedubes Swedia), Ida Fauziah (Anggota DPR RI), Anissa Larasati Pohan (Pendiri Yayasan Tunggadewi), Siti Zuhro (Peneliti Senior LIPI), dan Andriani (Kepala Deputi Kesehatan TNI AU). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler