Natuna Potensial Dijadikan Poros Maritim Dunia

dpr
Timwas Pembangunan Perbatasan DPR RI meninjau salah satu destinasi wisata Alif Stone Park.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Kabupaten Natuna dengan bentang alam yang luas terdiri dari 99,25 persen lautan dan hanya sebesar 0,75 persen  wilayah daratan dinilai memiliki potensi wisata yang sangat menarik. Kawasan perairan Natuna merupakan titik potensial untuk menjadi poros maritim dunia sehingga daerah NKRI itu juga harus terus dibangun pemerintah dan dihormati negara lain.
 
Timwas Pembangunan Perbatasan DPR RI sempat meninjau salah satu destinasi wisata dinilai yang belum dikelola dengan baik oleh Pemkab Natuna. Pulau Natuna di ujung utara Nusantara menyimpan banyak potensi wisata. Namun sayangnya banyak dari potensi tersebut belum seluruhnya terkelola dengan baik. Salah satunya adalah taman batu granit alami, Alif Stone Park.


“Ini kemurahan Tuhan yang memberikan alam yang begitu indah di Natuna, saya melihat tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat menjanjikan apabila dikelola dengan baik dan ditunjang oleh sarana prasarana yang mendukung,” kata politisi PPP Amirul Tamim, Kamis (19/10)
 
Anggota Dewan ini juga mengajak Kementerian Pariwisata untuk mempromosilkan Kepulauan Natuna menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia. Untuk mendukung pariwisata di Natuna harus juga dibangun hotel serta adanya penerbangan langsung ke Natuna.
 
Salah satu pengelola Alif Stone Park menuturkan, sepinya pengunjung di tempat wisata ini disebabkan oleh pembangunan hotel yang masih sedikit. “Banyak kendala yang dihadapi untuk meningkatkan jumlah wisatawan antara lain jumlahn hotel yang minim, tidak ada penerbangan langsung ke Natuna dan minimnya promosi yang dilakukan Pemkab Natuna,” kata Heri Bakti pengelola Alif Stone Park.
 
Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti menuturkan, Pemkab Natuna sudah berupaya meningkatkan jumlah penerbangan ke Kab Natuna ini diwujudkan dengan menambah penerbangan dari satu pekan hanya tiga kali ditambah menjadi enam kali.
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler