DPR Dukung Penambahan Fasilitas RS Maria Walanda Minahasa
REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA UTARA -- Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syamsul Bachri mendorong penambahan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit (RS) Maria Walanda Maramis di Kabupaten Minahasa Utara. Hal ini ia tegaskan agar di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 tidak ada pengurangan anggaran.
Saat meninjau langsung kondisi RS, Politikus Golkar ini melihat terdapat sejumlah kekurangan fasilitas seperti sempitnya kamar dan terbatas ruang pendaftaran, meskipun dia mengapresiasi semangat masyarakat dan Pemerintah Kabupaten untuk memperbaiki sarana dan fasilitas kesehatan cukup tinggi.
"Fasilitas perlu diperhatikan, banyak ruangan yang sumpek dan ruang pendaftaran yang sempit. Ini Rumah Sakit Umum Daerah fasilitasnya memprihatinkan," ujar Syamsul, Kamis (26/10) di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di tahun 2017 ini, RSUD Maria Walanda memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp 21 miliar, Syamsul menyambut baik kabar ini dan pihaknya akan memastikan di tahun 2018 tidak akan ada pengurangan.
"Karena itu kita bersyukur dapat laporan di APBN 2017 dapat tambahan Rp 21 miliar untuk kelengkapan sarana fisik. Insyallah 2018 akan kami monitor dan akan meminta supaya jangan dikurangi," tegasnya.
Nantinya, Komisi IX akan menindaklanjuti terkait hasil kunjungan ini dalam rapat kerja dengan pemerintah. Tambahan fasilitas adalah hal yang dipandang mendesak untuk segera dilakukan agar masyarakat Minahasa Utara tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke Manado untuk mendapatkan layanan kesehatan layak
"Kami sudah lihat RS ini butuh tambahan fasilitas yang sangat urgent. Mereka yang datang ke sini adalah kebanyakan peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)," tutupnya Syamsul.