Indonesia-Kazakhstan Tingkatkan Kerja Sama Bilateral

Indonesia meminta kemudahan untuk melakukan ekspor beberapa produk unggulan.

DPR RI
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai menggelar pertemuan dengan delegasi Kazakhstan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan Parlemen Kazakhstan menyambangi Komplek Parlemen Senayan, pada Selasa (13/3) pagi. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membangun kerja sama bilateral antarkedua negara di berbagai bidang.


"Kedatangan beliau bersama delegasi Kazakhsatan merupakan kehormatan bagi kita yang sudah tentu tdak hanya untuk berkenalan saja, tapi juga menjadi kerja sama terutama dalam bdang ekonomi," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai menggelar pertemuan dengan delegasi Kazakhstan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3).

Bamsoet berharap kerja sama antara Indonesia-Kazakhstan bisa terus meningkat signifikan. Di bidang legislasi, Bamsoet membuka pintu DPR untuk membantu pemerintah Indonesia-Kazakhstan dalam meningkatkan investasi di masing-masing negara.

"Nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan pada tahun 2017 mencapai 52,92 juta dolar AS, meningkat dari tahun 2016 yang hanya 22,12 juta dolar AS," tutur Bamsoet saat melakukan pertemuan dengan Ketua Senat Parlemen Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev dan delegasi anggota Parlemen Kazakhstan.

Memasuki 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kazakhstan, Bamsoet mengatakan hubungan kedua negara terus berjalan dengan baik. Bahkan Kedua negara sudah membentuk Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Forum Konsultasi Bilateral.

"Hubungan baik ini merupakan modal penting dalam meningkatkan kerja sama kedua negara. Khusus di bidang perdagangan, saya minta tolong Mr Kassym Jomart Tokayev memberikan kemudahan bagi Indonesia melakukan ekpor beberapa produk ungulan yang sudah masuk ke Kazakhstan, antara lain minyak kelapa (kopra), minyak sayur, produk kecantikan kulit dan lem," ucap mantan Ketua Komisi III tersebut.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bertemu Ketua Senat Parlemen Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev.

Selain di bidang perdagangan, Bamsoet dan Kassym Jomart Tokayev juga ingin penguatan hubungan antar masyarakat melalui kerja sama pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Tidak hanya itu, Bamsoet juga mengundang Senat Parlemen Kazakhstan hadir dalam World Parliamentary Forum On Sustainable Development 2018. Ini merupakan Forum Parlemen Dunia yang diinisiasi dan diselenggarakan di Indonesia.

"DPR RI telah menginisiasi Forum Parlemen Dunia membahas perkembangan SGDs. Pertama kali diselenggerakan pada 2017 di Nusa Dua, Bali. Kami harap di tahun 2018 Senat Parlemen Kazakhstan bisa berpartisipasi. Bersama kita mencari solusi terbaik mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan," pungkas Bamsoet.

Dalam pertemuan tersebut Bamsoet ditemani antara lain, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Agus Hermanto, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Anggota BKSAP DPR RI Amelia Anggraeni, dan Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono.

Selain melakukan kunjungan kerja ke DPR, rombongan delegasi Kazakhstan juga membangun kerjasama dengan MPR RI. Kerja sama bilateral yang dilakukan juga dilakukan di berbagai bidang.

"Ekonomi pendididikan, budaya, pariwisata, luas sekali, karena kan jaraknya jauh tapi sekarang sudah nggak ada masalah dengan transportasi, kemajuan teknologi," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan.

Zul mengatakan pemerintah Kazakhstan berharap sekali hubungan dengan Indonesia dapat meningkat dengan baik. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Wakil Ketua MPR, EE Mangindaan dan Mahyudin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler