Komisi V Nilai Pembangunan LRT Palembang Capai 98 Persen

Proyek ini sebelumnya akan diuji terlebih dahulu secara keseluruhan

Humas DPR
Komisi V DPR RI dipimpin Wakil Ketua Ibnu Munzir meninjau proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan.
Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Komisi V DPR RI dipimpin Wakil Ketua Ibnu Munzir meninjau proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan. Kunjungan ini guna melihat pelaksanaan proyek pembangunan serta progres pengerjaannya yang dilakukan oleh pihak pelaksana, yaitu Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, dan PT Waskita Karya (Persero) sebagai kontraktor.

Ibnu mengatakan, pihaknya ingin melihat pengerjaan, apakah sudah  berjalan sesuai waktu. Pasalnya, LRT akan dioperasikan untuk mendukung penyelenggaran Asian Games 2018, yang akan dimulai pada 18 Agustus 2018. Sehingga, tentunya ada batas waktu pengerjaan sesuai target selesai sebelum Agustus mendatang.

“Saya lihat pembangunan ini masih berjalan sesuai on the track. Progresnya sudah mencapai 98 persen, namun masih ada sedikit kendala yang harus bisa cepat diselesaikan. Oleh karena itu, kita meminta agar pembangunan ini bisa selesai sesuai target, dimana bulan Juni sudah bisa beroperasi,” ungkapnya usai memimpin Tim Kunker Komisi V DPR RI meninjau proyek trainset LRT di Palembang, Sumatra Selatan.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, proyek ini sebelumnya akan diuji terlebih dahulu secara keseluruhan, baik fasilitas maupun keretanya. Selain itu, seperti biasanya pada pembangunan lainnya, perlu ada soft opening atau semacam simulasi, yang akan dijadwalkan sebelum nantinya LRT tersebut beroperasi.

Ibnu menambahkan, dengan anggaran pembangunan LRT yang telah menelan anggaran lebih dari Rp 10 triliun ini, pihaknya berharap infrastruktur ini digunakan secara benar, maksimal dan betul-betul fungsional. Sehingga harus menjadi perhatian pemerintah daerah, bahwa LRT ini adalah fasilitas umum yang dimiliki masyarakat, sehingga harus dipelihara secara bersama-sama.

“Untuk itu, dengan adanya fasilitas LRT yang mahal ini juga diharapkan adanya nilai keuntungan yang luar biasa bagi Sumatera Selatan, yang tentu saja ujungnya investasi dan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah tersebut,” harap Ibnu.

Politisi dapil Sulawesi Barat itu menambahkan, dari sisi keselamatan kerja ia menjelaskan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi perhatian khusus. “Karena kita dapat data persentasi dari proyek-proyek kerja seperti ini, persentasi K3 agak cukup rendah, seperti halnya kita bisa lihat dari kejadian kecelakaan belakangan ini,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Palembang LRT adalah sistem transit kereta ringan untuk mendukung penyediaan angkutan massal dan perhelatan kompetisi olahraga Asian Games 2018. Lintas pelayanan LRT dimulai dari stasiun Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring Sport City.

Pembangunan LRT yang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2018 itu mempunyai 13 stasiun dan satu depo pengisian bahan bakar, halte terbesar ada di Asrama Haji. Panjang lintasan LRT tersebut mencapai 23,4 kilometer.

Dalam kunjungan kerja ini, Tim Komisi V DPR RI didampingi Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah V Palembang, Kepala Balai Jasa Kontruksi Wilayah II Palembang, Direktur Jenderal Sarana Perkeretaapian, Kepala Balai Badan Pengelola Transportasi Darat, Direktur Operasi II Waskita dan Direktur Quality Health Safety Enviroument (QSHE).


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler