Video dan Lagu, Cara Unik Rakyat Rusia Kritik Timnas Mereka

Penghinaan, mencela tim sendiri, dianggap membantu meredakan ketegangan.

EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Penampilan buruk selama uji coba menjelang Piala Dunia 2018 membuat rakyat Rusia tak menjagokan tim nasional mereka. Warga Rusia dilaporkan kehilangan harapan menyaksikan timnas mereka berjaya di tanah sendiri.


Akan tetapi, sebagian mereka melancarkan kritikan dengan cara yang mengundang senyum. Sebuah video klip beredar secara daring menggambarkan timnas Rusia diisi oleh pemain-pemain tua, narsis, dan gampang cedera.

Penghinaan, mencela tim sendiri, dianggap membantu meredakan ketegangan seputar Piala Dunia Rusia, yang dimulai Kamis di Moskow. 

Target yang juga menjadi favorit diledek adalah pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov. Hal itu dilakukan oleh bintang TV dan komedian, Ivan Urgant, dengan mengajak orang Rusia untuk memposting foto dirinya mengenakan kumis sebagai ekspresi dukungan. Tagar 'Kumis Harapan' atau Mustaches of Hope beredar. Tentu saja, ini olok-olok teerhadap Cherchesov yang berkumis cukup tebal.

Penyanyi terkenal Semyon Slepakov, memiliki ide yang lebih radikal. Ia mengganti pelatih dengan Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov. Kadyrov digambarkan sebagai sosok bertangan besi di daerah mayoritas Muslim Rusia, Chechnya.

"Ramzan, Ramzan, Ramzan, keras seperti (keju) parmesan," Slepakov bernyanyi dalam video yang dirilis pekan ini, dikutip dari AP, Kamis (14/6).

Dia membayangkan yang akan terjadi jika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kadyrov untuk mengambil alih tim. Menirukan Kadyrov, penyanyi itu mengancam para pemain, "Jangan lupa, kamu hanya punya satu nyawa," candanya.

Uniknya, Kadyrov membalas dengan sebuah video klip. Ia balas menyindir Slepakov yang seolah tak punya loyalitas tinggi mendukung timnas Rusia. Di jaringan sosial Rusia VKontakte, dia menjawab dengan lirik yang mirip rap. "Saudara, saya katakan, saya mendukung Rusia sepenuhnya" ucapnya.

Fenomena ini ternyata tak membuat pelatih Rusia ambil pusing. Ia mengaku tak punya waktu untuk menanggapi sindiran tersebut. 

"Saya berkonsentrasi pada pekerjaan. Kritik adalah kejadian alami di dunia saat ini. Anda harus melakukannya dengan cara yang benar," kata Cherchesov.

Rusia bersikap defensif di banyak lini saat turnamen dimulai. Mereka mengalami kekalahan beruntun yang sangat buruk. Sehingga hanya sedikit yang mengharapkannya lolos dari putaran pertama. Mereka juga mendapatkan tekanan sangat besar untuk kemenangan di pertandingan pembuka melawan Arab Saudi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler