Hazard, Sang Kreator Serangan Belgia

Eden Hazard tampil hidup dan menginisiasi serangan timnya.

AP Photo/Hassan Amma
Pemain tim Belgia melakukan selebrasi usai Eden Hazard mencetak gol dalam pertandingan Piala Dunia grup G antara Belgia dan Tunisia di Spartak Stadium di Moskow, Rusia, Sabtu (23/6).
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Romelu Lukaku dan Eden Hazard sama-sama menyumbang dua gol saat Belgia melumat Tunisia 5-2 dalam laga Grup G Piala Dunia 2018 pada Sabtu (23/6). Namun, FIFA akhirnya memilih Hazard sebagai man of the match dalam pertandingan tersebut.


''Selain menyumbang dua gol untuk Belgia, Eden Hazard tampil hidup dan menginisiasi serangan timnya,'' sebut laporan FIFA.

Hazard membuka kemenangan Belgia lewat gol penaltinya pada menit keenam. Di babak kedua, gelandang serang Chelsea ini juga membuka pertandingan lewat golnya pada menit keenam.

Terlepas dari peran Hazard sebagai pengatur serangan, Belgia malam itu mampu melesakkan 23 upaya tembakan. Sebanyak 12 tembakan mengarahkan langsung ke gawang Tunisia. Belgia pun mendominasi permainan dengan Ball Possession 52 persen.

Hazard dikenal sebagai pemain yang mampu menghadapi tekanan musuh. Pemain Chelsea berusia 27 tahun ini selalu tampil tenang dan mampu menguasai tingginya tensi pertandingan.

Hazard yang lahir pada 7 Januari 1991 ini dikarunia kemampuan menggiring bola yang luar biasa. Dengan mencetak 22 gol dari 87 kali memperkuat Belgia, Hazard juga memiliki kemampuan dalam menggocek bola.

Timnas Belgia semalam mampu menang mudah dari Tunisia. Laga kedua penyisihan Grup G antara kedua kesebelasan di stadion Spartak, Moskow, Sabtu (23/6) malam berakhir dengan skor 5-2.

Kemenangan Belgia dari Tunisia memang sudah tampak sejak awal pertandingan. Belgia membuka keunggulan cepat pada awal pertandingan lewat gol penalti oleh Edezn Hazard pada menit keenam. Romelu Lukaku menggandakan kedudukan menjadi 2-0 hanya dalam 16 menit.

Meski Tunisia sempat membalas pada menit ke-18 lewat gol Dylan Bronn. Namun skor 2-1 itu, kembali berubah menjelang turun minum. Lukaku kembali mencetak gol pada menit ke-45. Skor 3-1, pun menutup babak pertama.

Memasuki babak kedua, Tunisia sebetulnya kerja keras mengejar selisih gol. Namun alih-alih memperkecil ketertinggalan. Gawang yang dikawal Faraouk Ben Mustapha malah kembali jebol pada menit ke-51. Lagi-lagi Hazard mencatatkan namanya di papan angka.

Skor menjadi 4-1. Hasil tersebut bertahan lama. Meski persentase penguasaan bola kedua kesebelasan imbang. Namun tetap saja permainan Tunisia tak sebanding dengan Belgia. Skor 4-1 bertahan sampai menit ke-90. Tetapi Belgia masih sempat mencetak gol lewat sepakan Michy Batshuayi dan membuat skor semakin renggang 5-1.

Wasit memberikan tambahan waktu empat menit sebelum pertandingan bubar. Tentu saja tambahan waktu itu tak cukup bagi Tunisa membayar selisih gol. Pada menit ke-90+3, Belgia seperti memberikan gol hiburan bagi Tunisia. Gol bikinan Wahbi Khazri membuat skor menjadi 5-2. Gol tersebut pun menutup pertandingan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler