Luka Modric Patahkan Argumen Media-Media Inggris

Kroasia diremehkan karena dianggap sudah kelelahan menjalani dua laga yang panjang.

AP
Pemain Kroasia Luka Modric memeluk pelatih Zlatko Dalic setelah timnya mempecundangi Inggris 2-1 di semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia, Rabu (11/7) waktu setempat.
Rep: Lintar Satria Zulfikar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Luka Modric mematahkan argumen media-media Inggris yang meremehkan Kroasia. Pemain Real Madrid tersebut membawa Kroasia untuk pertama kalinya lolos ke final Piala Dunia setelah mengalahkan Inggris 2-1 di semifinal Piala Dunia 2018 Rusia, Kamis (12/7).

"Jurnalis Inggris, pengamat di televisi, mereka meremehkan Kroasia malam ini, dan itu sebuah kesalahan besar," kata Modric seperti dilansir dari Mirror, Kamis (12/7).

Gol dari Kieran Tripper dan Ivan Perisic membuat pertandingan berakhir dengan skor 1-1 di 90 menit waktu normal. Tapi pada akhirnya pengalaman Kroasia bermain di waktu tambahan membuatnya lebih unggul.

Mario Mandzukic mencetak gol kemenangan bagi Kroasia di waktu tambahan. Tidak hanya di semifinal ini, Kroasia bermain lebih dari 90 menit waktu normal. Di babak 16 besar dan perempat final, Kroasia juga bermain selama 120 menit.

Modric dan kawan-kawan lolos ke semifinal setelah berhasil mengalahkan Denmark dan Rusia melalui adu tendangan penalti. Modric mengatakan, timnya diremehkan karena dianggap sudah kelelahan menjalani dua laga yang berlangsung panjang sebelumnya.

"Semua kata-kata mereka kami terima, kami membacanya dan kami berkata 'ok, hari ini lihat siapa yang akan kelelahan', dan seperti saya katakan mereka harus lebih rendah hati dan menghormati lawan," kata Modric.

Ini menjadi kekalahan ketiga Inggris di berbagai turnamen dari Kroasia sejak tahun 2000. Tidak ada tim lainnya yang mampu mengalahkan Inggris lebih banyak dari pada Kroasia. "Tapi sekali lagi kami buktikan kami tidak lelah, kami mendominasi pertandingan dari aspek fisik, mental, dan semua aspek lainnya," kata Modric.

Modric mengatakan, timnya seharusnya bisa memenangkan laga ini di waktu normal. Meski harus melalui waktu tambahan, tapi ia tetap bangga dengan prestasi terbaik Kroasia di Piala Dunia sepanjang sejarah. "Kami masuk final, ini kesuksesan terbesar dalam sejarah olahraga Kroasia dan kami harus bangga," jelas dia.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler