Stok Masker dan Cairan Pembersih Tangan Kosong di Apotek dan Minimarket Bandung

Apotek dan minimarket di Bandung mulai kehabisan stok masker dan cairan pembersih tangan.

Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga membeli masker. Apotek dan minimarket di Bandung mulai kehabisan stok masker dan cairan pembersih tangan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbagai apotek dan minimarket di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) tampak mulai kehabisan stok masker dan cairan pembersih tangan karena meningkatnya volume pembelian masyarakat terkait virus corona. Pegawai di Apotek Guardian Braga City Walk Fajar Priana, mengungkapkan bahwa tokonya sedang tidak menyediakan stok masker sebab distributor sudah lama tidak mengirimkannya.

“Kami dari bulan Februari akhir sudah tidak dikirimi lagi, kalau di toko yang skalanya besar mungkin masih ada,” ujar Fajar, Selasa.

Fajar mengatakan, sejak wabah virus corona muncul atau akhir Januari 2020, masker yang biasanya dijual mulai dari Rp 5.000- Rp 13.500 per lima masker yang selalu habis apabila stok tersedia. Hal ini juga berdampak pada stok hand sanitizer yang dijual seharga Rp 13 ribu sampai Rp 40 ribu selalu habis setiap stok datang.

“Kalau hand sanitizer masih rutin dikirim, cuma pas langsung disediain di toko langsung habis juga,” tambah Fajar.

Pegawai minimarket Indomaret Point di Jalan Braga Cindy Lorensa yang mengaku stok masker selalu habis ketika tokonya menyediakan stok. Hal ini juga berlaku pada stok hand sanitizer yang setiap harinya selalu habis.

“Baru kemarin (menyetok masker dan cairan pembersih tangan), tapi sudah habis lagi, lagi laku soalnya,” kata Cindy.

Meski demikian, Cindy mengatakan bahwa distributor mengirimkan stok dua kali dalam seminggu. Stok masker kosong juga terjadi di apotek Kimia Farma yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.

”Kalau yang jenis N-95 masih ada, kalau yang sisanya sudah pada habis. Di mana-mana juga sudah habis sih,” ujar Fanny dari apotek Kimia Farma Jl Gatot Subroto.

Fanny mengatakan, stok masker sudah berhenti didistribusikan ke apoteknya sekitar sebulan yang lalu. Stok masker yang masih tersedia ialah berjenis N-95 yang satu maskernya berharga Rp 77 ribu.

“Yang biasa yang harganya Rp 10 ribu sudah habis, N-95 kan ada dua yang Rp 40 ribu dari bulan lalu sudah habis duluan, tinggal yang Rp 77 ribu. Mungkin karena harganya mahal,” katanya.

Begitu pun dengan antiseptik, seperti hand sanitizer, alkohol, dan tisu basah. Stoknya sudah habis sejak Selasa pagi.

“Orang-orang mungkin jadi makin tahu tentang cara pencegahannya, jadi alkohol sama tisu basah juga habis,” katanya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler