Peneliti Temukan Kromosom dalam Fosil Dinosaurus
Kromosom ditemukand alam fosil dinosaurus berusia 75 juta tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, CAROLINA -- Para ilmuwan menemukan bukti adanya inti sel dan kromosom fosil dalam tulang rawan bayi dinosaurus berparuh bebek yang diawetkan. Fosil ini berumur 75 juta tahun.
Para Ilmuwan tersebut berasal dari Institute of Vertebrate Paleontology dan Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences (CAS), dan Mary Schweitzer dari North Carolina State University di Amerika Serikat. Temuan tim peneliti ini dipublikasikan di National Science Review.
Dilansir di Tech Explorist, Selasa (3/3) disebutkan, mereka menemukan fosil dinosaurus tersebut di barat laut Montana. Setelah dianalisis, para ilmuwan menemukan bahwa dinosaurus itu termasuk dalam genus Hypacrosaurus, dan berasal dari tempat bersarang di endapan Kapur Akhir.
Pada tahun 1988, ahli paleontologi Amerika Jack Horner terkenal karena memberikan bukti bahwa beberapa dinosaurus merawat anak-anak mereka. Dalam studi ini para ilmuwan melakukan analisis mikroskopis dari fragmen tengkorak dari dinosaurus yang bersarang.
Di satu bagian, dia melihat beberapa sel yang dilindungi dengan indah di dalam tulang rawan kalsifikasi di tepi tulang. Dua sel tulang rawan yang belum terhubung oleh jembatan antar sel, secara morfologis dapat diprediksi dengan akhir pembelahan sel.
"Secara internal, bahan gelap yang menyerupai inti sel juga terlihat. Satu sel tulang rawan mempertahankan struktur memanjang gelap secara morfologis konsisten dengan kromosom. Saya tidak percaya, jantungku hampir berhenti berdetak," kata Alida Bailleul, dari Institute of Vertebrate Paleontology dan Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences (CAS).
Mereka selanjutnya menentukan apakah molekul asli juga disimpan di tulang rawan dinosaurus. Tim melakukan investigasi imunologis dan histokimia pada tengkorak Hypacrosaurus yang bersarang dari tempat bersarang yang sama. Tes imunologi mendukung keberadaan sisa-sisa protein tulang rawan asli dalam dinosaurus ini.
Para ilmuwan juga mengisolasi sel tulang rawan individu Hypacrosaurus dan menerapkan dua noda DNA, DAPI dan PI. Ini mengikat secara khusus pada fragmen DNA dalam bahan yang ada. Beberapa sel dinosaurus yang terisolasi menunjukkan pengikatan internal dan positif dalam pola yang sama yang terlihat dalam sel modern. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa DNA dinosaurus asli dapat dipertahankan.
Bailleul menjelaskan bahwa hasil baru dan menarik ini menambah bukti yang berkembang bahwa sel dan beberapa biomolekulnya dapat bertahan lama.
"Mereka menduga DNA dapat dilestarikan selama puluhan juta tahun. Kami berharap penelitian ini akan mendorong para ilmuwan yang bekerja pada DNA kuno untuk mendorong batas saat ini dan menggunakan metodologi baru untuk mengungkap semua rahasia molekuler yang tidak diketahui yang dimiliki jaringan kuno," kata Bailleul.