Sidebar

Patuna Jelaskan Kondisi Terkini di Saudi pada 474 Jamaahnya

Monday, 09 Mar 2020 01:15 WIB
PT Patuna Mekar Jaya mengundang sebanyak 474 jamaah untuk manasik umrah, Ahad (8/3). Pada manasik ini hadir Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim dan Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Ahad (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Patuna Mekar Jaya mengundang sebanyak 474 jamaah untuk manasik umrah, Ahad (8/3). Pada manasik ini hadir Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim dan Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. 


Direktur Utama PT Patuna Mekar Jaya Syam Resfiadi mengatakan, selain menggelar manasik, Patuna juga menjelaskan kepada jamaah terkait perkembangan terkini atas kebijakan Arab Saudi menutup sementara umrah.

"Selain manasik, kita juga memanfaatkan untuk memberikan informasi-informasi terkait dengan tertundanya visa umroh ini," kata Syam kepada wartawan, Ahad (8/3).

Pada manasik yang sekaligus acara milad Patuna ke-37 ini, perusahaan mengundang dua unsur pemerintah dari Kementerian Agama dan Kementerian BUMN. Kementerian Agama diwakili oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim dan Kementerian BUMN diwakili oleh Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. 

"Alhamdulillah kebetulan Bapak Arfi Hatim bisa hadir dan Direktur Utama PT Garuda juga hadir. Jadi dua unsur pemerintah ini hadir memberikan informasi bagai perkembangan terakhir kebijakan Pemerintah Saudi dan semoga bisa dipahami oleh masyarakat haji dan umrah melaui pemberitaan di media," katanya.

Syam mengatakan, pada kegiatan ini PT Patuna Mekar Jaya telah menyampaikan kepada unsur pemerintah dan jamaah bahwa pihaknya komit tidak akan merugikan jamaah dengan adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara kegiatan umrah. 

Untuk itu, pihak Patuna atas dukungan pemerintah telah menjadwalkan ulang keberangkatan jamaah yang tertunda atas adanya kebijakan mendadak Arab Saudi. Selain itu Patuna juga melayani pengembalian uang bagi jamaah ingin menarik uangnya kembali yang telah disetor kepada Patuna sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah.

"Karena refund itu adalah hak dari konsumen atau jamaah umrah," katanya.

Meski melayani refund, kata Syam, Patuna tidak bisa mengembalikan uang jamaah utuh. Uang jamaah yang dikembalikan telah dipotong oleh biaya-biaya untuk membayar uang muka komponen umrah seperti tiket pesawat, hotel, transportasi, katering dan lainnya.

"Refund itu tidak serta merta bisa diambil. Karena kami sebagai operator sudah membayarkan uang paket yang mereka bayarkan ke pihak-pihak stakeholder terkait bisnis umroh, salah satunya nya Airlines, hotel tranportasi darat di sana, dan juga visa," katanya.

Syam mengatakan, meski ada informasi bahwa Saudi akan mengembalikan biaya visa yang telah dibayar jamaah, namun sampai saat ini belum ada kabar tentang pengembalian biaya visa melalui virtual-virtual account milik provider visa. PT Patuna selain sebagai PPIU juga sebagai provider visa.

"Sehingga banyak komponen-komponen harga yang sudah kita bayarkan pihak luar sementara pada tanggal 27 sampai akhir Maret ini, ada sekitaf 600 jamaah itu sudah kita bayarkan deposit nya," katanya.

Sementara itu Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim mengapresiasi atas kegiatan manasik ini. Meski belum ada informasi kapan larang umrah dibuka kembeli oleh Saudi tidak ada salahnya manasik harus tetap dilakukan karena merupakan hak jamaah.

Apalagi, kata dia, larang umrah sifatnya hanya sementara. Untuk itu sudah dapat dipastikan ketika semua masalah terkait wabah virus corono selesai, Saudi pasti membuka kembali kegiatan umrah. 

"Perlu kami tegaskan penundaan ini hanya sementara," katanya.

Di depan para jamaah umrah Patuna Arfi memastikan, bahwa Arab Saudi tidak menerima jamaah umroh bukan hanya dari Indonesia saja. Akan tetapi, penundaan atau moratorium ini berlaku bagi jamaah umrah bagi seluruh negara.

Berita terkait

Berita Lainnya