Banyak Kasus Corona dari Impor, Perbatasan Harus Diperketat

Pemerintah harus menelusuri riwayat kontak pasien corona imported case.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Saleh Partaonan Daulay
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah untuk makin meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan atas mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Pintu-pintu masuk Indonesia harus dijaga secara ketat.

Baca Juga


Semua orang yang masuk tidak boleh lagi ada yang lolos dari pemeriksaan. “Menurut laporan pemerintah, ini kan lebih banyak imported case. Artinya, mereka yang terinfeksi sejauh ini berasal dari luar negeri. Virusnya terbawa dari luar negeri," ujar Saleh kepada wartawan, Senin (9/3).

Pemerintah juga diminta untuk meningkatkan investigasi terhadap mereka yang terinfeksi. Investigasi dimaksudkan untuk menelusuri riwayat kontak mereka dengan orang lain.

Semuanya harus didata dan diperiksa. Hal itu sangat penting untuk mengantisipasi dampak penyebaran yang lebih luas.

“Kalau ada yang dicurigai terinfeksi, harus segera diuji. Kalau perlu, diobservasi dan diisolasi. Tentu dengan pendekatan humanis," ujar Saleh.

Pemerintah juga diminta untuk mengobati dan menangani mereka yang positif terinfeksi. Segala upaya yang dimiliki perlu dikerahkan. Para ahli kita diharapkan dapat berpartisipasi dan berkontribusi.

"Saatnya kita membuktikan kita bisa menangani dan menghadapi masalah ini dengan baik," ujar Saleh.

Diketahui, jumlah penderita positif Corona di dalam negeri meningkat menjadi 19 orang. Dari jumlah tersebut, 13 pasien merupakan pasien baru yang diumumkan pada Senin kemarin. 

Dari angka tersebut, sembilan pasien merupakan kasus yang tertular ketika melakukan perjalanan ke luar negeri (imported cases). Presiden Joko Widodo meminta warga untuk tetap tenang. 

"Barusan kami mendapatkan pengarahan dari presiden bahwa masyarakat diminta untuk tenang karena kecenderungan penyakit ini secara klinis tidak seperti yang kita bayangkan di Wuhan," ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, Senin (9/3). 

Yurianto mengungkapkan, berdasarkan laporkan penderita, positif Corona di seluruh RS mayoritas masih mandiri. Artinya, mereka tidak menggunakan bantuan oksigen atau infus. "Gejala klinis tanpa ada penyakit kronis pendahulu, semuanya baik, demam gak tinggi, batuk gak berat," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler