Satu Pasien Meninggal, RSPI: Mudah-mudahan Negatif Corona

RSPI masih mempelajari penyebab meninggalnya satu pasien isolasi pagi tadi.

Republika/Putra M Akbar
Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Kamis (5/3).(Republika/Putra M Akbar)
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama RSPI Sulianti Suroso, Muhammad Syahril, mengatakan, penyebab satu pasien isolasi meninggal Kamis (12/3) pagi masih dipelajari. Hingga kini tes Covid-19 pasien dalam pemeriksaan.

“Masih dipelajari penyebabnya dan mudah-mudahan negatif,” ujar dia di RSPI SS, Jakarta, Kamis (12/3).

Syahril menyatakan, berdasarkan penelusuran atau tracking, pasien tersebut diketahui tak memiliki kontak dengan terduga corona. Dari data yang diterima, pasien tak memiliki penyakit bawaan. Meski, ada rasa sesak sebelum ia dinyatakan meninggal.

Ketika pasien tiba dari RS pemerintahan pada Rabu (11/3) malam, petugas RSPI langsung memberikan pertolongan dan terapi. Namun, pasien perempuan berusia 37 tahun yang dikirim dari salah satu rumah sakit pemerintah tersebut tak tertolong.

“Awalnya rawat jalan di RS itu, kemudian keluar, tapi tak ada perubahan yang baik, lalu masuk ke sini (RSPI) dan kondisinya tetap tidak baik, bahkan memakai ventilator saat datang,” tuturnya.

Ketika ditanya penyebab kematiannya, Syahril menjawab, karena acute respiratory distress syndrome (ADRS). Pneumonia berat pada pasien baru yang meninggal itu, menurut dia, masih akan diuji lab soal berbagai indikasinya.

Menurut Syahril, semua pasien yang datang dengan gejala virus corona langsung masuk ke ruang isolasi. Ia memang tak menampik bahwa kapasitas ruang isolasi saat ini terbatas. Pihaknya berencana menambah 11 ruang isolasi khusus. “Semua dilakukan agar pelayanan maksimal dan agar lebih aman juga,” ucapnya.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler