Cegah Corona, Dedi Minta Pemerintah Segera Ambil Tindakan

Dampak isu penyebaran virus corona jauh lebih merusak aspek psikologi masyarakat.

Antara/M Risyal Hidayat
Anggota MPR Fraksi Dedi Mulyadi menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi empat pilar MPR di komplek Parlemen, Jakarta, Senin (25/11/2019). (Antara/M Risyal Hidayat)
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWAKARTA - - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah segera mengambil tindakan, terutama di tingkat daerah terkait penyebaran virus corona di Indonesia. Dia berharap, langkah cepat yang diambil bisa meminimalisasi penyebaran virus tersebut.


 “Seluruh pemerintah daerah di Indonesia harus berani mengambil tindakan inisiatif atas pencegahan penyebaran virus corona di wilayah kerjanya masing-masing,” ujarnya di Purwakarta, Ahad (15/3).

Pria yang menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut mengatakan, salah satu langkah antisipasi dengan meminimalisasi kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat. Menurutnya, pemerintah bisa mengambil langkah konkret seperti meliburkan sekolah, menutup tempat wisata dan meminimalisasi kerumunan masyarakat seperti konser musik hingga pertandingan sepak bola.

“Hal itu bisa dilakukan untuk sementara waktu agar masyarakat meminimalisasi kerumunan mencegah penyebaran virus,” ucapnya.

Dedi mengatakan, secara penanganan virus corona menjadi domain dinas atau kementerian kesehatan. Namun, hal itu tetap perlu dukungan seluruh pihak untuk menerapkan langkah konkret.

Secara penanganan, virus corona sudah menjadi domain stakeholder kesehatan. Akan tetapi secara pencegahan, semua pihak patut menerapkan langkah konkret. 

Paling penting, kata Dedi, dampak paling besar adalah dari aspek psikologis masyarakat. “Dampak isu penyebaran virus corona jauh lebih merusak aspek psikologi masyarakat dibandingkan dengan proses pemulihan orang yang terjangkit virusnya,” katanya.

Mantan Bupati Purwakarta itu juga mengimbau, agar masyarakat tetap menjaga kesehatan masing-masing dengan sering membersihkan diri dan lingkungan sekitar.

Wisata Tajug Gede Cilodong Ditutup 

Dedi yang juga Ketua DKM Tajug Gede Cilodong memberlakukan kebijakan untuk menutup sementara areal wisata di sekitar masjid yang berada di Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta itu.

Penutupan dilakukan mulai Senin 16 Maret besok hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Kawasan wisata akan dibuka setelah keadaan berangsur normal,” ucapnya.

Meski begitu, dia memasikan, untuk kegiatan keagamaan seperti Salat Jumat dan lima waktu tetap dilaksanakan seperti biasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler