Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Diliburkan

Libur sekolah mulai hari ini hingga batas waktu belum ditentukan.

Antara/Agus Setiawan
Sebanyak 38 siswa SMA Kelas 12 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) terdiri dari 21 siswa IPS dan 17 siswa IPA melaksanakan ujian sekolah di Kuala Lumpur, Senin (16/3/2020).(Antara/Agus Setiawan )
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) di Jalan Tunku Ismail Kuala Lumpur diliburkan mulai Senin (16/3) hingga batas waktu yang belum ditentukan. Libur diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah tersebut.

"Libur sekolah mulai hari ini (16/3) hingga dalam batas waktu belum ditentukan. Kalau dalam Minggu ini sudah reda normal kembali. Yang terpenting ujian kita selesaikan dulu," kata Kepala SIKL, Dr Encik Abdul Hajar di Kuala Lumpur, Senin.

Dia mengemukakan perkecualian libur untuk 38 siswa SMA terdiri 21 siswa IPS dan 17 siswa IPA yang menjalani ujian sekolah selama lima hari mulai Senin hingga (27/3).

Namun demikian Encik mengatakan Senin ini siswa kelas 12 hanya ujian satu mata pelajaran saja dan satu mata pelajaran lagi akan diundur pelaksanaannya pada Sabtu (21/3) jam 08.00 – 10.00 untuk mengantisipasi makin mewabahnya Covid-19.

"Selanjutnya mulai Selasa besok ujian sekolah akan dilaksanakan secara daring (online) dari rumah masing-masing sesuai dengan jadwal ujian yang sudah ada," katanya.

Encik mengatakan pihaknya juga membatalkan kegiatan Badminton Cup 2020 pada 14 - 15 Maret 2020 dan Muzeum Explorers yang semula dilaksanakan mulai (17/3) hingga (19/3) dengan pemberangkatan berjenjang.

"Kami saat ini sudah membuat laporan Kegiatan Harian Siswa di Rumah melalui Google doc yang diisi tiap hari. Format serupa juga disiapkan untuk guru sehingga guru tidak kemana-mana dan bisa memantau kesehatannya," katanya.

Terkait dengan antisipasi Covid-19 di kalangan siswa, dia mengatakan saat ini SIKL memiliki 413 siswa.

"Kalau siswa ada gejala Covid-19 saya berpikir KBRI yang inisiatif menjemputnya karena sejumlah alasan seperti masalah dokumen, persoalan biaya dan rumah yang jauh. Kita datangi rumahnya dengan prosedur. Ini baru terpikirkan, baru usulan daripada menular ke siswa yang lain tambah bermasalah," katanya.

Encik mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan pembelajaran online melalui Proses Belajar Mengajar Jarak Jauh (PBMJJ) SIKL yang dikelola para guru.

"Kemudian bisa juga melalui whatsapp grup orang tua kelas satu, dua dan tiga karena mereka fokus ke membaca, tulis dan hitung," katanya.

Dia mengatakan dalam belajar daringjadwalnya disesuaikan bukan hanya tugas tetapi materi dari guru kelas disampaikan melalui wali kelas dan orang tua yang ada grup whatsapp.


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler