Kasus Corona di Belanda Melonjak Jadi 1.413 Kasus

Sedikitnya 24 orang meninggal di Belanda akibat Corona.

Robin van Lonkhuijsen/EPA
Kantor pusat Nike Eropa di Hilversum, Belanda ditutup. Sejumlah perusahaan eceran asal AS termasuk Nike menutup toko akibat corona.(Robin van Lonkhuijsen/EPA)
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM --Jumlah kasus Corona di Belanda melonjak drastis. Pada Senin, Institut Nasional untuk Kesehatan Publik (RIVM) Belanda mencatat 278 kasus baru sehingga jumlah penderita kini sudah mencapai 1.413 kasus.

"Jumlah kematian naik empat orang menjadi 24 jiwa," ujar RIVM, Senin.

Pemerintah Belanda sebelumnya telah memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup. Kebijakan ini dilakukan untuk membatasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Langkah ini diberlakukan ketika jumlah infeksi Covid-19 di negara itu terus meningkat.

Menteri Pendidikan Belanda Arie Slob mengatakan larangan ini akan berlaku hingga 6 April. Slob mengatakan situasi menunjukkan sudah tidak mungkin sekolah tetap dibuka.

"Karena banyak guru yang sakit di rumah dan karena risiko keamanan, maka kami memutuskan untuk menutup semua sekolah dan penitipan anak," kata Slob, Senin (16/3).

Pemerintah Belanda meminta 17 juta warganya untuk tetap menjaga jarak saat keluar rumah. "Jangan menimbun, itu tidak dibutuhkan, pasokan cukup," tambah Slob.

Semua sauna, sekolah olahraga, dan kafe marijuana juga harus tutup pada pukul 18.00 waktu setempat. Awalnya Kabinet Perdana Menteri Mark Rutte menolak untuk menutup sekolah. Namun setelah ada tekanan dari para guru dan dokter mereka memutuskan untuk menutup sekolah.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler