Ratusan Perawat Jadi Relawan Edukasi Pencegahan Corona
Perawat ini akan disebar ke lima titik yang jadi target edukasi dan sosialisasi
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Ratusan orang perawat di Kota Sukabumi diterjunkan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan Corona kepada warga, Selasa (17/3). Para perawat ini akan meluruskan informasi hoaks terkait Corona dan memberikan cara cuci tangan yang baik.
Pelepasan para perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Sukabumi ini dilakukan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Selasa. " Ada sebanyak 150 orang perawat yang mendaftar dari kesadaran sendiri untuk menjadi relawan," ujar Ketua PPNI Kota Sukabumi Irawan Danismaya.
Perawat ini akan disebar ke lima titik yang jadi target edukasi dan sosialisasi yakni Kelurahan Gedong Panjang, Tipar dan tiga panti asuhan. Mereka akan door to door ke warga untuk menghadang virus Corona.
Kegiatan ini ujar Irawan, dalam upaya memperkuat program homecare Pemkot Sukabumi yamg berpihak kepada rakyat. Para relawan ini juga diterjunkan untuk menunjukkan bahwa kalau bukan perawat siapa yang akan memberikan perhatian.
Terutama kegiatan ini meluruskan berita hoaks mengenai Corona di media sosial. Harapanya warga dapat mendapatkan informasi yang benar mengenai Corona.
"Selain itu warga diberikan pengetahuan melawan corona mulai proses simulasi bagaimana cuci tangan dan batuk beretika," kata Irawan. Sehingga akan lahir kebiasan atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Momen ini juga sebagai bentuk pengabdian masyarakat para perawat di hari ulang tahun PPNI ke 46 pada 17 Maret. Sebelum acara pelepasan juga dilakukan mengheningkan cipta atas meninggalnya perawat akibat corona.
"Tantangan ke depan mengedukasi masyarakat untuk informasikan kepada masyarakat secara tepat dan cepat terkait Corona," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam sambutan pelepasan relawan.
Pemkot memberikan apresiasi kepada para perawat yang terdepan dalam pencegahan Corona. Namun dalam menjalankan tugasnya perawat harus dilengkapi dengan standar kesehatan yang maksimum misalnya menggunakan masker dan alat kesehatan lainnya.
Fahmi mengatakan, pada momen HUT PPNI ke-46 ini dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat pesan jangan panik dan resah. Sebab kepanikan membuat kota tidak kondusif.
Di sisi lain, wali kota menekan hastag #gakusahkemanamana kalau tidak ada kepentingan di luar. Upaya ini bagian dari mengurangi interaksi dengan pihak lain dalam memutus mata rantai penyebaran Corona. "PPNI menjadi sahabat setia pemerintah dalam melakukan kolaborasi di bidang kesehatan," ujar Fahmi.