Pejabat Komite Olimpiade Jepang Terjangkit Corona

Wakil Ketua Komite Olimpiade Jepang Kozo Tashima terinfeksi corona

EPA
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.(EPA)
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Wakil Ketua Komite Olimpiade Jepang Kozo Tashima mengatakan Selasa ini bahwa dia terpapar virus corona. Padahal selama ini muncul pertanyaan mengenai kesiapan Tokyo apakah bisa menggelar Olimpiade Musim Panas itu dengan aman.

"Hari ini, hasil tes saya menunjukkan positif untuk virus corona baru," kata Tashima dalam satu pernyataan yang disiarkan lewat Asosiasi Sepak Bola Jepang yang dia ketuai, seperti dikutip AFP di Jakarta, Selasa (17/3).

"Saya mengalami demam ringan. Pemeriksaan menunjukkan ada gejala pneumonia, tetapi saya baik-baik saja. Saya akan berkonsentrasi kepada perawatan setelah mendapatkan nasihat dokter," kata dia.

Pemerintah Jepang menegaskan bahwa Olimpiade Musim Panas yang sedianya diawali Juli nanti itu akan diselenggarakan sesuai dengan jadwal. Olimpiade akan berjalan sekalipun muncul spekulasi luas bahwa perhelatan ini bisa ditunda atau bahkan dibatalkan karena virus corona.

Tashima mengaku bahwa dia selalu dalam perjalanan bisnis sejak 28 Februari. Pertama ia ke Belfast guna menghadiri pertemuan tahunan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB). Sejak 2 Maret dia mengunjungi Amsterdam demi pertemuan Persatuan Asosiasi-asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk menyampaikan presentasi lamaran Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia Putri 2023. Pada 3 Maret, dia menghadiri rapat umum dengan badan yang sama.

Baca Juga


"Di Amsterdam dan di Eropa pada awal Maret, tingkat kegugupan melawan virus corona baru itu tidak seperti sekarang," kata dia. "Orang masih mau berpelukan, berjabat tangan, dan cium pipi," imbuh Tashima.

Dia kemudian bepergian ke Amerika Serikat guna menyaksikan tim putri Jepang beraksi dan melobi untuk Piala Dunia Putri itu sebelum kembali ke Jepang pada 8 Maret. "Di Amerika Serikat, juga, perasaan krisis virus corona baru itu tidak seheboh sekarang," kata dia.

Staf pada badan sepak bola Jepang sudah bekerja dari rumah untuk berjaga-jaga dari virus itu. Namun Tashima menyatakan dia beberapa kali ke kantor asosiasi sepak bola Jepang pekan lalu dan menghadiri berbagai pertemuan.

Sejak Ahad pekan lalu, dia mulai panas dingin dan mengalami gejala demam ringan. Keesokan harinya pada Senin dia pergi ke rumah sakit dan menyampaikan riwayat perjalanannya belakangan ini.

Sewaktu pertemuan dengan UEFA, Tashima mengaku melihat kepala badan sepak bola Swiss dan Serbia yang keduanya sudah positif terpapar virus corona. Namun dia tak tahu bagaimana dia sendiri terpapar oleh virus corona. Hasil tes positif coronanya itu keluar Selasa.

"Saya memilih melawan penyakit ini seperti kebanyakan orang lakukan di Jepang dan seluruh dunia," kata dia. Tashima menambahkan harapannya bahwa keputusannya ini membantu memberantas stigma terhadap mereka yang terinfeksi corona.

Pengumuman dia itu muncul saat komite penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 bakal menurunkan skala seremoni-seremoni yang berkaitan dengan kirab Obor Olimpiade demi menghindari penyebaran virus itu. Api obor itu sudah dinyalakan di Yunani dan akan tiba di Jepang utara Jumat pekan ini. Sedangkan kirab akan dimulai 26 Maret dari Fukushima.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler