Warga AS Masih Gelar Pertemuan di Tengah Wabah Virus Corona

Gedung Putih sudah meminta warga AS menghindari pertemuan karena wabah virus corona.

Bendera Amerika Serikat()
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TAOS -- Saat masyarakat San Francisco berdiam diri di rumah dan pemerintah New York City meminta warganya untuk melakukan hal yang sama, sekitar 40 orang di New Mexico justru menggelar pertemuan mantan alkoholik.

Gedung Putih sudah meminta warga Amerika Serikat (AS) untuk menghindari pertemuan-pertemuan demi menahan laju penyebaran virus Covid 19. Washington meminta warga menerapkan jaga jarak (social distancing) dan menghindari pertemuan yang pesertanya lebih dari 10 orang.

Namun, masih banyak orang yang mengabaikan himbauan itu terutama di ruangan terbuka besar. Alasannya antara lain urgensinya melambat, mereka tidak percaya langkah itu berhasil atau pemasukan mereka membuat mereka harus mengabaikan himbauan tersebut.

Masih banyak warga terutama anak muda yang berenang dan bersantai di pantai-pantai Florida pada akhir pekan. Sejumlah orang pergi ke Disney World Resort sebelum tempat itu ditutup pada Ahad (16/3) lalu.

Di Rogers, Minnesota lebih dari 300 orang menghadiri penggalangan dana untuk pekerja pemerintah daerah yang mendapatkan transplantasi paru-paru tahun lalu. Beberapa orang merasa bersalah menghadiri pertemuan itu.

"Kami akhirnya membuang makanan dan berlari karena saya merasa tidak bertanggung jawab," kata Melissa Dooley, yang menyediakan makanan dalam acara di Rogers, Kamis (19/3).

Acara tersebut akhirnya digelar di sebuah ruang perjamuan, setelah pusat komunitas masyarakat yang seharusnya menjadi tempat acara itu digelar ditutup.

"Kami benar-benar masuk dan keluar dalam 10 menit," kata Dooley.  

Sementara itu di Taos, New Mexico kelompok orang dari Alcoholics Anonymous, perkumpulan mantan pecandu alkohol tetap menggelar pertemuan di taman kota. Setelah gereja tempat mereka biasa berkumpul ditutup. Mereka duduk menyebar di kursi-kursi beton sekitar taman.

Beberapa di antara berdiri agak jauh untuk mempertahankan jaga jarak. Kelompok itu memang mematuhi aturan Negara Bagian New Mexico yang melarang pertemuan di atas 100 peserta. Tapi tidak mematuhi imbauan Gedung Putih yang membatasi pertemuan di atas 10 orang.

"Kami tetap menggelar pertemuan," kata salah satu anggota kelompok itu yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Sekitar 10 hari yang lalu pakar penyakit menular AS Anthony Fauci memperingatkan masyarakat untuk segera menerapkan jaga jarak dan menghindari kerumunan. Pada Ahad lalu Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) merekomendasikan agar pertemuan di atas 50 orang dibatalkan. 

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler