Hindari Corona, Taklim Maksimalkan Media Sosial

Jamaah pun diimbau untuk memperbanyak membaca Alquran, sholawat dan berzikir.

Dok PPPA Daarul Quran
Kajian Muslimah Daqu (Musdaqu)(Dok PPPA Daarul Quran)
Rep: Andrian Saputra Red: A.Syalaby

REPUBLIKA.CO.ID, Merebaknya wabah virus Corona jenis Covid-19 tidak membuat aktivitas kajian keislaman berhenti. Meski secara fisik pertemuan majelis taklim dihentikan, beberapa pengurus mencari solusi lewat taklim via media sosial.


Pendiri Quantum Akhyar Institute Ustaz Adi Hidayat lewat akun resmi Instagram @adihidayatofficial menjelaskan, pihaknya menunda kajian di berbagai tempat untuk sementara waktu. Ustaz kelahiran Pandeglang, Banten ini pun menjelaskan, penundaan agenda kajian ini untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran virus asal Wuhan-Cina tersebut. Meski demikian, Ustaz Adi menjelaskan, pihaknya akan tetap menyiarkan kajian yang disalurkan kepada media komunikasi jamaah. 

Pimpinan Majelis Ar Raudhah, Habib Novel Alaydrus mengumumkan menutup sementara kegiatan pengajian rutin yang biasa dilaksakan. Majelis yang berpusat di Solo itu libur selama dua pekan sejalan dengan instruksi pemerintah kota Solo untuk menunda sementara waktu berbagai kegiatan yang melibatkan jumlah masa banyak sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Corona. Namun demikian, jamaah majelis Ar Raudhah tetap bisa menyimak kajian dari Habib Novel Alaydrus melalui akun jejaring sosialnya. 

"Kepada semua sahabat yang bias hadir di majelis Ar Raudhah Solo, bersama ini saya Habib Novel Alaydrus menginfokan bahwa kajian Jumat malam, Rabu sore dan Senin malam kami liburkan selama dua pekan. Insyaallah selama dua pekan, kami akan menyampaikan kajian melalui tayangan you tube di channel habib novel Alaydrus," kata Habib Novel melalui akun media sosialnya.

Begitupun dengan Dewan  Syuro Majelis Rasulullah yang mengeluarkan keputusan untuk menghentikan sementara waktu kegiatan majelis yang bisa dilaksanakan di masjid Al Munawwar Pancoran selama dua pekan sejak 16 Maret. Jamaah pun diimbau untuk memperbanyak membaca Alquran, sholawat dan berzikir. Namun demikian, jamaah tetap bisa menyimak kajian majelis melalui televisi.

"Untuk acara-acara undangan Majelis Rasulullah hendaknya memperhatikan terhadap daerah pengundang. Kalau di Jakarta maka seluruhnya ditunda, jika di luar Jakarta maka hendaknya memperhatikan anjuran dan kebijakan dari pemerintah setempat," jelas Majelis Syuro dan Pengurus Majelis Rasulullah Pusat.  

Sementara itu, meski kegiatan Majelis Rasulullah yang rutin di laksnakan setiap hari Senin ditutup sementara di masjid Al Munawwar, jamaah tetap bisa menyimak kajian melalui layanan streaming akun resmi majelis Rasulullah. Sebagaimana pada Senin (16/3) malam, Majelis Rasulullah tetap berlangsung di Markas Majelis Rasulullah Pancoran dengan bisa disaksikan jamaah melalui streaming.

Adanya pemanfaatan layanan streaming pun dirasakan manfaatnya oleh para jamaah. Salah satu peserta kajian, Madinah menjelaskan,  meski beberapa pengajian yang sering diikutinya ditutup sementara untuk mengantisipasi Corona, dia tetap bisa menyaksikan kajian dari para habib dan kiai melalui layanan daring secara langsung. Di sisi lain,  Madinah berharap wabah virus corona dapat hilang denagn cepat sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas. "Kalau saya tidak masalah pengajian sementara ditutup sesuai instruksi saja,, tapi kan hanya tempatnya. kita masih bisa saksikan live streaming di youtube," kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler