Pensiunan Tenaga Medis Inggris Diminta Bantu Tangani Corona
65 ribu pensiunan dokter dan perawat Inggris diminta kembali bekerja tangani corona.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 65 ribu pensiunan dokter dan perawat diminta untuk kembali bekerja membantu mengatasi pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19. Mereka diperlukan untuk meningkatkan layanan di garis depan.
Sejumlah dokter dan perawat top Inggris mendesak kepada seluruh tenaga medis yang telah Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dalam tiga tahun terakhir, untuk membantu melawan Covid-19. Selain itu, mahasiswa kedokteran dan keperawatan di tingkat akhir juga diperbantukan di garis depan.
"Saya mendesak semua perawat yang baru-baru ini pensiun, untuk berbagi keahlian dan pengalaman Anda selama pandemi ini, karena saya yakin bahwa Anda dapat membantu menyelamatkan hidup," ujar Kepala Petugas Keperawatan Inggris, Ruth May, dilansir BBC.
Direktur Medis Nasional untuk NHS, Stephen Powis mengatakan, kembalinya para pensiunan dokter dan perawat akan membuat perbedaan dari kondisi sebelumya, baik bagi pasien, kolega mereka, maupun masyarakat luas. Dewan Keperawatan dan Kebidanan akan mengirimkan surat kepada 50 ribu perawat yang pensiun dalam tiga tahun terakhir. Sementara, Dewan Medis Umum akan menghubungi 15.500 dikter yang pensiun sejak 2017. Hingga kini, Inggris mengkonfirmasi 3.269 kasus infeksi Covid-19 dengan 144 kematian.
Menteri Kesehatan Matt Hancock berjanji untuk memberikan peralatan pelindung diri kepada staf NHS yang berada di garis depan. Hal itu menyusul kekhawatiran terhadap kurangnya pasokan alat medis. Hancock mengatakan, Inggris telah mengirimkan 2,6 juta masker dan 10 ribu botol pembersih tangan dalam 24 jam terakhir.
"Sebanyak 150 rumah sakit dalam semalam akan mendapatkan paket peralatan pelindung berikutnya yang mereka butuhkan," ujar Hancock.
Hancock juga menegaskan, penyedia perawatan sosial akan mendapatkan paket peralatan pelindung diri pada akhir minggu depan. Dia menambahkan, para pejabat akan bekerja dengan perusahaan-perusahaan terkemuka untuk meningkatkan jumlah tes virus corona, setelah pemerintah menjanjikan 25 ribu tes per hari dalam waktu empat minggu.