Pandemi Corona, GPIB Zebaoth Bogor Meniadakan Ibadah

Peniadaan ibadah itu akan berlangsung sampai 1 April 2020 dan melihat perkembangan.

Istimewa
Hotel Aston Bogor(Istimewa)
Rep: Nugroho Habibi Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- GPIB Zebaoth Bogor menyatakan, meniadakan ibadah pada hari Ahad dengan pola berkumpul dan terbatas melalui live streaming. Ketua Majelis Jemaat GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Omiek Kaharudin menuturkan, langkah itu untuk mengantisipasi persebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.


Pendeta Omiek Kaharudin mengatakan, akan mengambil langkah-langkah yang dianjurkan oleh pemerintah. Yaitu melakukan penyemprotan desinfektan di area gereja dan pastori di Zebaoth dan Bethel.

Pihaknya juga meniadakan ibadah keluarga, pelkat-pelkat dan pembinaan secara terpusat di gereja. Peniadaan ibadah itu akan berlangsung sampai 1 April 2020 dan melihat perkembangan.

Selain itu, Pendeta Omiek Kaharudin juga menyinggung terkait Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2020 dilaksanakan pada tgl 26 - 29 Februari di Hotel Aston Bogor. Dia menjelaskan, PST GPIB merupakan program tahunan GPIB dengan penanggung jawab Majelis Sinode GPIB.

Untuk pelaksanaannya, lanjut dia, Majelis Sinode membentuk dan menugaskan Panitia yaitu Mupel GPIB Jabar dua. "Peran Zebaoth Bogor hanya tempat pendaftaran saja sesuai permintaan Majelis Sinode dan setelah pendaftaran para peserta mencari tempat penginapan masing-masing dan besok paginya tanggal 26 Februari 2020 baru menuju ke Hotel Aston," tutur Pendeta Omiek Kaharudin dalam pesan tertulisnya yang diterima, Sabtu (21/3).

Dia meluruskan ada kabar yang terinfeksi Covid-19 seperti informasi yang beredar dibeberapa kalangan setelah PST GPIB selesai dan ada yang meninggal dunia. Dia menerangkan, Majelis Sinode GPIB telah memberikan penjelasan sebagai bagian dari tanggung jawabnya.

Dia menyebut, telah menerima laporan yang akurat dari Majelis Sinode dan dapat dipercaya. Yakni, empat orang yang meninggal warga GPIB setelah mengikuti PST.

"Dari keempatnya hanya dua orang yg sempat menjalani pemeriksaan. Yang satu terkena infeksi menular. Dan yang satu lagi terindikasi covid-19," ucap dia menjelaskan laporan.

Lebih lanjut, empat orang sedang dalam pengawasan (PDP). Kemudian, dua orang sedang dalam tahap isolasi apakah positif Covid-19 dari PST. Namun, dia mengatakan, belum mendapatkan penjelasan resmi.

Dia pun menepis adanya kabar satu orang pasien Covid-19 yang meninggal di Solo sempat mengikuti PST di Aston. Sebab, pasien meninggal tersebut bukan peserta PST.

"Demikian beberapa penjelasan yg dapat saya sampaikan kiranya cukup memberi informasi yang diharapkan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler