Isra Miraj di Tengah Corona, MUI: Shalat Disiplinkan Diri

MUI menyatakan tuntunan shalat ajarkan displin hidup bersih.

Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Saadi menyatakan tuntunan shalat ajarkan displin hidup bersih.
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan pesan Isra Miraj bertepatan Ahad (22/3), di tengah kondisi mewabahnya virus corona atau Covid-19. MUI mengajak semua umat Islam lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdoa supaya musibah yang menimpa bangsa ini segera berlalu.

Baca Juga


"Di tengah suasana musibah yang melanda dunia dengan merebaknya virus corona marilah kita semuanya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, melakukan muhasabah dengan memperbanyak zikir, memohon ampunan atau istighfar kepada Allah dan berdoa semoga musibah yang melanda bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia segera berlalu," kata Wakil Ketua Umum MUI, KH Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika.co.id, Ahad (22/3).

Kiai  Zainut mengatakan, salah satu hikmah memperingati Isra Miraj adalah anjuran untuk mengimplementasikan nilai-nilai ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah shalat menempati posisi yang sangat utama dalam ajaran Islam. 

Dalam hadits, shalat diibaratkan sebagai tiang agama dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat juga dapat mendidik seorang Muslim menjadi pribadi yang bersih, jujur, sabar, dan disiplin.  

Dalam konteks menghadapi wabah virus corona, MUI mengajak umat Islam menjadikan nilai-nilai ajaran shalat sebagai bekal untuk menanggulangi wabah virus corona. 

Shalat melatih diri untuk sabar dan disiplin dalam melakukan gerakan kampanye serta edukasi kepada masyarakat melalui pembiasaan hidup sehat.

"Pembiasaan hidup sehat bisa melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan disiplin melakukan social distancing agar dapat menghambat penularan virus corona," ujarnya.

Kiai Zainut menyampaikan, melalui peringatan Isra Miraj, MUI mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menggalang solidaritas nasional, menumbuhkan sikap empati, dan kepekaan perasaan terhadap musibah ini. 

Dia menyebutkan, caranya dengan saling membantu, saling menolong, bekerja sama, dan bahu membahu mengatasi musibah ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, bukan dengan saling menyalahkan dan saling menghujat. 

Dia mengingatkan bahwa musibah wabah corona ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama. Maka MUI mengimbau kepada para ulama, kiai, habib, tuan guru, dan lainnya untuk ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi musibah virus corona. 

Melalui hikmah Isra Miraj, kata dia, diharapkan dapat memberikan pesan agama kepada masyarakat dengan narasi yang positif dan edukatif. Sebaliknya tidak menyampaikan pesan agama yang dapat menimbulkan kontroversi dan kontra produktif. 

“Semoga Allah SWT melindungi bangsa Indonesia dengan segera mengangkat musibah yang sangat berat ini," kata Wakil Menteri Agama ini.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler