BUMN Datangkan Alat Deteksi Corona dari Swiss

Distribusi alat deteksi corona di rumah sakit daerah belum merata.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menyampaikan keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir, kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, menyoroti minimnya Polymerase Chain Reaction (PCR) atau alat deteksi corona yang memeriksa spesimen dari swab tenggorokan dan mulut di daerah-daerah.  Erick, lanjut Arya, menilai fasilitas yang dimiliki sejumlah RS rujukan di Jakarta seperti PCR belum terdapat di daerah-daerah.

"Itu kami lagi mencari (PCR) dari Swiss. Tahap pertama ada 10 lab yang kami sebarkan ke sepuluh provinsi, mudah-mudahan menyusul untuk daerah lain," ucap Arya saat konferensi digital di Jakarta, Selasa (23/3).

Baca Juga



Arya menyampaikan Kementerian BUMN juga terus meningkatkan pasokan pengadaan alat-alat kesehatan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Arya mengatakan BUMN berupaya meningkatkan pasokan masker hingga alat pelindung diri (APD), baik dari dalam maupun luar negeri.

Arya menyebut upaya mengimpor masker maupun APD tidak mudah lantaran banyak negara juga tengah mencari masker maupun APD. "Ini akan disiapkan BUMN (RNI) dan anak susahnya," ucap Arya.

Kata Arya, Kementerian BUMN juga telah merangkul swasta untuk menyalurkan bantuan APD hingga makanan kepada tenaga medis. "Ada 10 perusahaan logistik swasta yang mau gabung dengan BUMN menyalurkan kebutuhan perlengkapan logistik ke daerah-daerah," kata Arya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler