Rutan Surakarta Fasilitasi Warga Binaan dengan Video Call
Fasilitas video call dapat diakses ditempat lain tanpa harus ke rutan
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Tahanan Surakarta telah memberikan fasilitas warga binaan dengan video call selama hari kunjungan ditutup sementara guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Fasilitas video call dapat diakses dari rumah atau di suatu tempat, tidak harus berkunjung ke rumah tahanan setempat," kata Kepala Rumah Tahanan Surakarta, Soleh Sutopo, Selasa (24/3).
Menurut dia, untuk bisa memanfaatkan fasilitas itu, warga binaan harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada petugas. Adapun aplikasi yang dipergunakan WhatsApp melalui komputer, sehingga mereka dengan mengenakan headphone duduk berjajar 13 orang di ruang kunjungan Aula Rumah Tahanan Surakarta.
"Kami membatasi waktu hingga 10 menit setiap warga binaan yang melakukan komunikasi video call dengan keluarganya," kata dia.
Menurut dia, selama memberikan fasilitas video call terhadap warga binaannya rata-rata yang melakukan komunikasi dengan keluarganya sekitar 50 orang per hari.
"Kami menyediakan video call untuk warga binaan diperlakukan sejak Ahad (22/3), hingga batas waktu yang belum ditentukan. Selama Solo status KLB Covid-19, untuk kunjungan di rumah tahanan ditutup sementara," katanya.
Menurut dia, warga binaan di Rumah Tahanan Surakarta selama ini, dalam berkomunikasi dengan keluarga menggunakan wartel di blok hunian masing-masing. Ada empat blok dengan menggunakan kartu pulsa yang dibeli di Koperasi Rumah Tahanan Surakarta.
Selain itu, Rumah Tahanan Surakarta juga menyemprotkan cairan disinfektan di blok-blok hunian dan lingkungannya. Bahkan, tim medis Rutan juga melakukan pemeriksaan kesehatan warga binaan secara rutin dan berjemur di dalam rumah tahanan. Warga binaan juga mendapat sosialisasi cara hidup sehat, antara lain mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, dan mandi dua kali sehari.
"Kami cegah virus Corona juga membuat boks sterilisasi dengan disemprotkan cairan disinfektan setiap orang yang masuk rumah tahanan harus steril," katanya.
Jumlah warga binaan di sana hingga sekarang sebanyak 668 orang baik status tahanan maupun narapidana. Jumlah itu, terdiri dari 598 laki-laki, 68 perempuan, dan dua anak-anak.