Yuri: Rapid Test Hanya Periksa Antibodi Bukan Virus Covid-19

Jubir pemerintah mengatakan, rapid test hanya periksa antibodi, bukan virus Covid-19.

ANTARA/dhemas reviyanto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, rapid test atau tes cepat hanya memeriksa antibodi seseorang. Yuri menjelaskan, rapid test bukan pemeriksaan langsung terhadap Covid-19.

Baca Juga


"Rapid test atau tes cepat ini tes yang kami laksanakan beberapa hari lalu dan selanjutnya masih kami laksanakan menggunakan metode pemeriksaan antibodi. Jadi, bukan melakukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya," ujar dia di Jakarta, Selasa (24/3).

Yuri mengatakan, pemeriksaan langsung terhadap virusnya perlu menggunakan metode pemeriksaan yang berbasis pada antigen. Pemeriksaan itu melalui swab atau usapan terhadap dinding belakang rongga hidung atau rongga mulut. "Kalau dengan metode ini maka akan melakukan pemeriksaan terhadap virusnya. Artinya, kalau ditemukan positif maka diyakini di dalam tubuh penderita tersebut ada virus Covid-19," katanya.

Namun, menurut dia, metode rapid test yang digunakan sebenarnya merupakan screening atau penapisan secara pendahuluan terhadap adanya kasus positif di masyarakat. Maka dari itu, ujar dia, yang diperiksa untuk tes cepat ini adalah antibodinya yang ada di dalam darah sehingga spesimen atau sampel yang diambil adalah darah, bukan usapan tenggorokan.

"Diharapkan dengan adanya tes cepat ini maka kita bisa menjaring dengan kasar, tentunya secara cepat atas keberadaan kasus positif Covid-19," ujar Yuri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan Jakarta Selatan sebagai wilayah pertama yang akan menjalani rapid test Covid-19. Wilayah Jakarta Selatan ditetapkan sebagai wilayah awal untuk melakukan rapid test berdasarkan contact tracking yang sudah dilakukan terhadap pasien positif Covid-19 sebelumnya. 

Rapid test akan dilakukan dengan mendatangi rumah ke rumah berdasarkan contact tracking. Beberapa daerah, seperti Jawa Barat, juga akan memulai rapid test yang akan dilakukan di tiga stadion, yaitu Stadion Patriot di Kota Bekasi, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, dan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, mulai pekan depan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler