Dua Warga Bandung Barat Positif Covid-19
Satu di antaranya meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak dua orang warga Kabupaten Bandung Barat dinyatakan positif terpapar virus korona atau covid-19. Satu di antaranya meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Sedangkan satu orang lainnya tengah dirawat di salah satu rumah sakit namun tidak dijelaskan di rumah sakit mana.
"Kalau data update, jumlah nanti saya kasih linknya ya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/3).
Berdasarkan situs Pusat Informasi dan Komunikasi Covid-19 Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/3) dini hari disebutkan jumlah positif Covid-19 sebanyak dua orang. Satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya tengah dirawat.
Sebanyak 85 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 56 orang masih dipantau dan 29 orang telah dipantau. Kemudian pasien dalam pengawasan berjumlah satu orang dan telah pulang dalam kondisi sehat.
Ia mengatakan, penyebaran virus korona di Kabupaten Bandung Barat berdasarkan keterangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berasal dari klaster Lembang, Bandung Utara. Menurutnya di Lembang terdapat kegiatan keagamaan di salah satu hotel pada 3 hingga 6 Maret lalu.
Sebelum kegiatan tersebut, katanya salah seorang warga yang positif korona mengikuti kegiatan di Bogor pada tanggal 28 hingga 29 Februari. Menurutnya, diperkirakan yang bersangkutan terpapar di sana.
Pasca kejadian tersebut, Hernawan mengatakan telah melakukan penyemprotan disinfektan ke hotel tersebut termasuk di rumah-rumah pegawai hotel. Selain itu, pihaknya terus melakukan tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak.
Terkait mereka yang pernah berkontak dengan warga yang positif korona tersebut dan berstatus ODP atau PDP bisa melakukan isolasi di rumah sakit atau di rumah, tidak melakukan kontak erat dan menjaga jarak.
"Di rumah sakit (isolasi) apabila perlu penanganan medis sebab rumah sakit membludak. Kalau masih tidak perlu alat bantu bisa saja di rumah," katanya. Namun, Hernawan sendiri tidak menyebutkan secara pasti jumlah warga yang mrlakukan kontak dengan pasien positif korona di Lembang.